Redaksi
Redaksi

Rabu, 23 Juli 2025 19:32

Film Lyora: Penantian Buah Hati” Menyentuh Hati Para Pejuang Garis Dua di Makassar

Film Lyora: Penantian Buah Hati” Menyentuh Hati Para Pejuang Garis Dua di Makassar

Film “Lyora: Penantian Buah Hati” hadirkan kisah penuh haru tentang perjuangan memiliki anak, menyentuh hati para pejuang garis dua di Makassar. Tayang serentak di bioskop 7 Agustus 2025.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Suasana haru menyelimuti teater TSM XXI Makassar saat ratusan ibu dan pejuang garis dua menyaksikan film drama keluarga Lyora: Penantian Buah Hati. Film yang digarap penuh empati ini mengangkat perjuangan pasangan dalam memperoleh keturunan—tema yang jarang diangkat secara mendalam di layar lebar Indonesia.

Pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian roadshow special screening yang digelar di sejumlah kota menuju penayangan serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 7 Agustus 2025. Makassar menjadi salah satu kota penting dalam rangkaian ini, karena banyak kisah nyata pejuang garis dua yang hadir dan merasa “tercermin” dalam cerita Lyora.

Acara ini turut dihadiri oleh produser Virgie Baker, sutradara Pritagita Arianegara, dan aktris Chintya Lamusu—yang juga pernah melewati perjuangan serupa. Banyak penonton tak kuasa menahan air mata selama penayangan. Film ini dianggap merepresentasikan perjuangan pasangan yang menghadapi isu infertilitas dengan cara yang jujur dan menyentuh.

“Perempuan sering kali disalahkan saat tak segera memiliki anak. Film ini hadir sebagai sahabat dan penyemangat bagi para pejuang garis dua yang merasa sendirian dalam perjalanan panjang mereka,” ujar Virgie Baker, produser Lyora: Penantian Buah Hati.

Film ini mengisahkan Meutya (diperankan oleh Marsha Timothy), seorang perempuan karier yang bersama suaminya Fajrie (Darius Sinathrya) berjuang mendapatkan buah hati melalui berbagai program, termasuk bayi tabung. Namun perjalanan mereka tak mudah—dipenuhi kegagalan, kehilangan, dan tekanan sosial. Namun keduanya tidak pernah menyerah untuk tetap berharap.

Roadshow ini sebelumnya digelar di Solo dan akan melanjutkan ke kota-kota besar seperti Jakarta (24 Juli), Medan (26 Juli), Surabaya (29 Juli), Bandung (1 Agustus), Bekasi (2 Agustus), dan Tangerang (5 Agustus). Tim produksi memanfaatkan momen ini untuk berdialog langsung dengan penonton dan menyerap berbagai kisah perjuangan yang begitu personal.

“Pertemuan langsung ini sangat berarti. Ada banyak cerita nyata yang kami dengarkan, dan itu memperkuat pesan film ini. Lyora bukan sekadar film, tapi ruang berbagi dan penguat harapan,” ungkap Pritagita Arianegara, sang sutradara.

Bagi Chintya Lamusu, film ini lebih dari sekadar akting—melainkan refleksi nyata kehidupannya sendiri.

“Saya merasa seperti berbicara kepada diri saya sendiri saat menonton film ini. Saya tahu rasanya melewati semua perjuangan itu. Film ini memberikan harapan dan kekuatan,” tutur Chintya dengan mata berkaca.

Menurut data WHO, sekitar 15% pasangan di seluruh dunia mengalami infertilitas, dan sekitar 20% pasangan di Indonesia diperkirakan menghadapi kondisi serupa. Lyora: Penantian Buah Hati hadir sebagai pengingat bahwa di balik angka-angka itu, ada banyak kisah cinta, perjuangan, dan harapan yang layak disuarakan.

Film ini didukung oleh RS Bunda, Morula IVF, Garuda Indonesia, dan Livin’ by Mandiri sebagai official partners. Untuk informasi dan perkembangan terbaru, masyarakat dapat mengikuti akun Instagram resmi @paragonpictures.id.

Tonton film Lyora: Penantian Buah Hati di bioskop mulai 7 Agustus 2025, dan rasakan sendiri kekuatan cerita yang merangkul para pejuang harapan di seluruh Indonesia.

#TSM XXI Makassar