TAKALAR, BUKAMATANEWS — Komitmen Bupati Takalar, Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, M.M., terhadap kesejahteraan nelayan Patorani dari Galesong kembali terbukti. Bersama rombongan Forkopimda dan tokoh masyarakat, Daeng Manye melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat Daya, demi memastikan keberlanjutan hidup nelayan asal Takalar yang menggantungkan ekonomi keluarganya dari laut di wilayah timur Indonesia.
Kunjungan tersebut tidak hanya bersifat seremonial, melainkan menjadi simbol diplomasi akar rumput antara dua daerah maritim yang mengandalkan potensi laut sebagai tulang punggung perekonomian rakyat.
Bupati Takalar didampingi oleh Ketua DPRD Takalar H. Muh. Rijal, Kapolres Takalar AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M, Dandim 1426 Takalar Letkol Inf. Faizal Amin, S.I.P, Kajari Takalar Tenriawaru, S.H., M.H, Anggota DPRD Fraksi PDIP Hj. Ramlah, serta pengusaha asal Galesong Selatan, Owner Nana Palaha.
Rangkaian kegiatan meliputi kunjungan ke Kampung Tanama, tempat komunitas nelayan Patorani Takalar menetap sementara, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama Pemerintah Kabupaten Fakfak, dan diakhiri dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP.
Dalam sambutannya, Bupati Takalar menyampaikan bahwa hubungan antara kedua kabupaten sangat relevan karena memiliki karakteristik wilayah yang serupa: daerah pesisir dengan masyarakat yang menggantungkan hidup dari hasil laut.
“Kami ingin memastikan bahwa para nelayan Patorani dari Takalar yang mencari nafkah di wilayah perairan Papua Barat mendapat kepastian hukum dan perlindungan. Mereka bekerja keras mencari telur ikan terbang—komoditas bernilai tinggi yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga,” ujar Daeng Manye.
Takalar memiliki garis pantai sepanjang 74 kilometer, dan lebih dari 30% wilayahnya adalah laut. Tak heran, profesi nelayan telah menjadi identitas sosial dan ekonomi masyarakatnya. Banyak dari mereka merantau hingga ke perairan timur Indonesia untuk mencari hasil laut seperti ikan tuing-tuing (telur ikan terbang) yang bernilai tinggi di pasar ekspor.
Penandatanganan MoU antara dua kepala daerah menegaskan kerja sama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perlindungan nelayan, mencakup legalitas usaha, perlindungan sosial, dan upaya pemberdayaan.
Bupati Fakfak menyambut hangat kedatangan rombongan dan menyatakan bahwa kerja sama ini akan menjadi model sinergi antardaerah dalam mengelola sektor kelautan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin nelayan dari Takalar merasa aman dan diterima, sebab mereka adalah bagian dari pembangunan sektor perikanan di Fakfak juga,” ucap Bupati Samaun Dahlan.
Dengan silaturahmi lintas daerah ini, para nelayan Patorani dari Galesong kini tidak hanya melaut dengan keahlian, tapi juga dengan keyakinan bahwa pemerintah hadir dan berpihak kepada mereka—bahkan hingga ke ujung timur negeri.
Kunjungan ini menjadi wujud nyata pemerintahan yang responsif dan hadir dalam denyut kehidupan rakyat kecil. Takalar tidak hanya mengirim nelayan, tapi juga menjaga mereka.
TAG
BERITA TERKAIT
-
Berprestasi di Demo Day Generasi Terampil Sulsel, Bupati Takalar Apresiasi Siswa SMA Negeri 13 dan 4 Takalar
-
Koperasi Desa Merah Putih Aeng Batu-Batu Mendapat Appreciate dari Sekretaris Menteri Koperasi RI
-
Perluas Akses Broadband 4G untuk Masyarakat Pedesaan, Telkomsel Resmikan BTS 4G di Desa Kaleko'mara, Takalar
-
Dialog Sederhana di Mangadu, Bupati Takalar Serap Keluhan Warga soal Pupuk dan Bibit Padi
-
Pemkab Takalar Klarifikasi Terkait Utang Sewa Aset Daerah oleh Perusda