Redaksi : Sabtu, 12 Juli 2025 15:30
Bus Trans Sulsel dirancang sebagai moda transportasi publik berbasis bus yang aman, terjangkau, terintegrasi, dan ramah lingkungan, sejalan dengan visi membangun sistem mobilitas massal perkotaan yang modern.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS — Sistem transportasi publik di Sulawesi Selatan memasuki babak baru dengan mulai beroperasinya Bus Trans Sulsel secara terbatas. Layanan ini hadir sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulsel untuk memperkuat konektivitas antarwilayah di kawasan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).

Selama masa uji coba, sejumlah unit bus telah dikerahkan untuk melayani tiga koridor strategis, termasuk satu koridor tambahan yang saat ini masih berada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.

Bus Trans Sulsel dirancang sebagai moda transportasi publik berbasis bus yang aman, terjangkau, terintegrasi, dan ramah lingkungan, sejalan dengan visi membangun sistem mobilitas massal perkotaan yang modern.

Koridor 1 menjadi salah satu jalur andalan, menghubungkan Panakkukang Square (Makassar) hingga Pelabuhan Takalar. Bus akan melintasi sejumlah titik vital seperti Jalan AP Pettarani, Pelita Raya, Gunung Latimojong, kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Universitas Ciputra, Masjid 99 Kubah, RS Vertikal Kemenkes, hingga terminal akhir di Takalar. Sebanyak 14 unit bus melayani rute ini dengan 105 halte yang tersebar di jalur pulang-pergi.

Koridor 2 menghubungkan kawasan pendidikan dan infrastruktur strategis: dari Kampus Unhas Tamalanrea menuju Bandara Sultan Hasanuddin, hingga Terminal Kereta Api Mandai (Maros). Koridor ini dilayani oleh 13 unit bus dengan 51 halte, dan terintegrasi langsung dengan layanan Kereta Api Makassar–Parepare.

Sementara itu, Koridor 5, yang saat ini masih dalam pengelolaan Kementerian Perhubungan, tetap beroperasi sebagai bagian dari dukungan pusat terhadap pengembangan transportasi publik. Jalur ini menghubungkan Fakultas Teknik Unhas Gowa, Mall Panakkukang, hingga Unhas Tamalanrea, dan akan beroperasi paralel dengan koridor Trans Sulsel lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Andi Erwin Terwo, menegaskan bahwa kehadiran Trans Sulsel merupakan langkah strategis untuk mengurai kemacetan di wilayah perkotaan Mamminasata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui moda transportasi publik yang efisien.

“Trans Sulsel hadir sebagai sistem transportasi terpadu yang menjawab kebutuhan masyarakat urban Mamminasata. Integrasinya dengan layanan kereta api, bandara, hingga pelabuhan menjadi poin kunci pengembangan jaringan angkutan massal yang cerdas dan berkelanjutan,” ujar Andi Erwin, Jumat (11/7/2025).

Selama masa uji coba, masyarakat sudah dapat menggunakan layanan ini secara terbatas. Evaluasi teknis dan penyesuaian terus dilakukan sebagai persiapan menuju peluncuran penuh.

Peluncuran resmi Bus Trans Sulsel dijadwalkan berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025, di kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Makassar. Acara ini akan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, jajaran Forkopimda Mamminasata, pejabat Kementerian Perhubungan, serta pimpinan Damri selaku mitra operator.

Peluncuran ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem transportasi publik di Sulsel, sekaligus menandai komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan angkutan massal yang modern, efisien, dan terjangkau.