BUKAMATANEWS - Presiden Donald Trump menegaskan pada hari Selasa bahwa ia tidak pernah menghubungi Iran untuk melakukan pembicaraan perdamaian dalam bentuk apapun. Pernyataan ini muncul setelah beredarnya spekulasi bahwa Trump mungkin mencari jalur diplomatik dengan Teheran.
"Saya tidak menghubungi Iran untuk 'Pembicaraan Perdamaian' dalam bentuk apapun," tulis Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social, merespons laporan yang menyebutkan kemungkinan pembicaraan dengan Iran. "Ini hanya berita palsu yang sangat dibuat-buat!" lanjutnya.
Trump menambahkan, "Jika mereka ingin berbicara, mereka tahu bagaimana cara menghubungi saya," dan menyarankan agar Iran menerima kesepakatan yang telah diajukan, yang menurutnya akan "menyelamatkan banyak nyawa."
Menanggapi Ketegangan dengan Iran
Trump baru saja tiba di Washington pada pagi hari Selasa setelah meninggalkan KTT G7 di Kanada, di mana ia berfokus menangani ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran. Dalam pernyataan kepada wartawan di Air Force One, Trump kembali menegaskan sikap kerasnya terhadap program nuklir Iran.
"Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, itu sangat sederhana," ujar Trump. "Pemimpin Iran tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir mereka, dan saya merasa semakin kurang tertarik untuk berbicara dengan mereka."
Trump juga menyatakan, "Mereka seharusnya sudah menyepakati kesepakatan itu. Saya bilang kepada mereka, lakukan kesepakatan itu." Namun, ia mengungkapkan bahwa ia tidak lagi tertarik untuk melanjutkan negosiasi lebih lanjut dengan Iran.
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor
-
Donald Trump Sebut Indonesia akan Beli Komoditas Energi AS Rp 243,9 Triliun