LUWU TIMUR, BUKAMATANEWS - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berhasil menurunkan angka stunting 4,2 persen. Hal ini berkat kolaborasi dengan pihak swasta melalui program CSR, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang turut serta menurunkan angka stunting.
PT Vale Indonesia misalnya, secara rutin memberikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp300 juta per desa setiap tahunnya. Dimana sekitar 30 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk intervensi terkait stunting.
Begitupun dengan Baznas Luwu Timur juga turut serta memberikan bantuan kepada anak-anak terdampak stunting, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Luwu Timur, Puspawati Husler, saat memaparkan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di hadapan Tim Penilai Provinsi Sulsel secara daring, Rabu, 28 Mei 2025.
Puspawati Husler yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan stunting (TPPS) menjelaskan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 dan 2022, serta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Luwu Timur sempat mengalami peningkatan hingga mencapai 26 persen. Namun, berkat kerja keras lintas sektor dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, pada tahun 2024 angka stunting berhasil ditekan menjadi 21,8 persen, atau mengalami penurunan sekitar 4,2 persen dari tahun sebelumnya.
Penurunan prevalensi stunting ini, lanjut Wabup Puspa, merupakan bukti nyata bahwa upaya intervensi yang dilakukan mulai menunjukkan hasil positif.
"Hal ini mencerminkan bahwa anak-anak kita tumbuh lebih sehat, keluarga lebih bahagia, dan masa depan Lutim semakin cerah," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Puspawati Husler memaparkan Aksi 1 hingga aksi ke 8 serta memperkenalkan Inovasi Luwu Timur dalam mengatasi stunting. Antara lain, Gemilang (Gerakan Menikah Sehat Menuju Generasi Cemerlang), Mata Buntu (Jemput Rawat Inap Ibu Hamil Terpantau), Papan Kosavids, Teko Panas (Teh Kelor Kaya Manfaat Bagi Ibu Hamil), Bilik Siap Nikah, Pangkilan Candu (Pantau Keliling Ibu Hamil) dan Pos Penting (Posyandu Pencegahan Stunting).
(*)
BERITA TERKAIT
-
SMEP, TP PKK Kecamatan Sangkarrang Diminta Perkuat Edukasi Risiko Pernikahan Dini dan Optimalkan Potensi Laut Tekan Stunting
-
Bupati Luwu Timur Pelajari Model Agribisnis Blitar, Siap Adopsi Konsep Peternakan dan Kakao Modern
-
Hari Kesadaran Nasional, Kepala OPD Pemkab Luwu Timur Diminta Pacu Penyerapan Anggaran
-
Rakor TPPS di Dua Kecamatan, Islam Iskandar Perkuat Koordinasi Capai Target Penurunan Stunting
-
Bupati Irwan Bachri Syam Hadiri Rakor Pemberantasan Korupsi Wilayah Sulsel