BONE, BUKAMATANEWS — Suasana Desa Bolli, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mendadak semarak. Helikopter mendarat perlahan, membawa dua tokoh penting nasional: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerja yang sarat makna.
Kehadiran Kapolri bersama Mentan disambut antusias oleh warga dan kelompok petani. Di lokasi, keduanya langsung turun ke lahan untuk mengikuti panen raya jagung bersama petani lokal—sebuah simbol nyata dukungan negara terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Usai panen, rombongan berdialog hangat dengan para petani, menyerap aspirasi serta memberi semangat untuk terus meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani di tanah Arung Palakka.
Selanjutnya, Kapolri dan Mentan RI melanjutkan perjalanan udara ke Bandara Arung Palakka dan menuju Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bone menggunakan kendaraan darat. Sesampainya di sana, mereka disambut dengan Tari Paddupa, sebuah tarian penyambutan adat Bugis yang sakral dan berakar dari tradisi kerajaan Bone.
Dalam momen penuh khidmat tersebut, Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi dikukuhkan dengan gelar adat Bugis "La Pateddungi Daeng Pasempo", yang berarti penaung dan pelindung. Gelar ini sebelumnya telah dianugerahkan saat kunjungan ke Makassar, dan kini dikukuhkan secara adat di tanah Bone.
“Gelar ini adalah bentuk penghormatan tertinggi masyarakat Bone kepada pemimpin yang menjaga dan menaungi rakyatnya,” ujar Dewan Adat Bone, Andi Yushan.
Tak hanya Kapolri, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pun mendapat kehormatan dengan gelar adat Bugis “La’Wata”, yang berarti pengangkat kehidupan—sebuah cerminan dari peran pentingnya dalam membawa kesejahteraan melalui sektor pertanian.
Setelah beristirahat sejenak di Rujab Bupati Bone, Kapolri dan Mentan melanjutkan agenda ke Gudang Bulog di Kelurahan Biru. Di sana, mereka berdialog dengan ratusan petani dan tokoh masyarakat, membahas distribusi pangan, perlindungan petani, dan stabilitas harga.
Kegiatan ditutup dengan perjalanan kembali ke Bandara Arung Palakka, untuk kemudian bertolak kembali ke Makassar.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar agenda protokoler, tetapi juga menjadi bentuk nyata sinergi antara keamanan dan pertanian dalam menjaga ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat di daerah. Bone pun menjadi saksi bahwa negara hadir, melindungi dan memberi harapan bagi petani dan rakyat kecil.
BERITA TERKAIT
-
Mentan Pastikan Rencana Impor Gandum Tak Ganggu Target Swasembada
-
Prabowo Puji Kepemimpinan Polri: Polisi Sungguh Turun ke Rakyat
-
Pengukuhan BPP KKSS 2025-2030, Bangun Komitmen Lahirkan Generasi Unggul Melalui Pendidikan
-
Kapolri Tunjuk Novel Baswedan jadi Kepala Satgassus
-
Prabowo Tegaskan Tak akan Ganti Panglima TNI dan Kapolri