Dewi Yuliani : Selasa, 29 April 2025 23:38
Petugas medis menganalisis sampel untuk mendeteksi keberadaan parasit usus penyebab cacingan.

LUWU TIMUR, BUKAMATANEWS - Dinas Kesehatan Luwu Timur bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan deteksi dini kasus cacingan pada kelompok rentan, khususnya anak dan ibu hamil.

Melalui deteksi dini ini, diharapkan angka stunting akibat cacingan dapat dicegah, sehingga anak mampu belajar dengan baik dan memiliki prestasi yang optimal. Sementara pada ibu hamil, untuk mencegah kejadian anemia yang menyebabkan risiko BBLR dan perdarahan.

"Semoga penemuan kasus disertai pengobatan sesuai SOP dapat dilakukan, sehingga dampak cacingan baik pada ibu hamil maupun anak bisa dicegah," kata Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr Adnan, pada Pertemuan Mikroskopis Kecacingan/Survei Cacingan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Luwu Timur, Selasa, 29 April 2025.

"Harapan kita juga, ibu hamil di Luwu Timur bebas anemia dan mampu melahirkan bayi yang sehat tanpa risiko BBLR, serta anak-anak kita terhindar dari anemia agar bisa tumbuh dengan cerdas dan berprestasi," sambungnya.

Pada deteksi dini ini, pot sampel dibagikan sehari sebelumnya, pada 28 April 2025, kepada sasaran yang terdiri dari ibu hamil dengan anemia/KEK dan anak-anak risiko tinggi. Dari 390 pot yang didistribusikan, sebanyak 88 sampel berhasil dikumpulkan dan diuji pada pertemuan ini.

Seluruh sampel dianalisis untuk mendeteksi keberadaan parasit usus penyebab cacingan. Hasilnya, akan menjadi bahan evaluasi dan dasar penyusunan kebijakan intervensi kesehatan masyarakat di Kabupaten Luwu Timur.

Pertemuan ini turut dihadiri Prof. dr. Sitti Wahyuni, Ph.D., Sp.Par.K beserta tim dari Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas), laboran RSUD I Lagaligo, serta laboran dan bidan koordinator dari Puskesmas se-Kabupaten Luwu Timur. (*)