Titiek Puspa Berpulang: Kepergian Sang Legenda yang Menginspirasi Lintas Generasi

JAKARTA, BUKAMATANEWS – Dunia seni dan budaya Indonesia berduka. Penyanyi senior sekaligus pencipta lagu, aktris, dan inspirator lintas generasi, Titiek Puspa, tutup usia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Kepergian perempuan yang telah mewarnai dunia hiburan tanah air selama lebih dari tujuh dekade ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan insan seni, tetapi juga bagi masyarakat luas yang tumbuh bersama lagu-lagu dan pesan bijaknya.

Titiek Puspa bukan sekadar artis multitalenta. Ia adalah simbol keteguhan, semangat, dan kreativitas. Di balik kesuksesan gemilangnya, tersimpan kisah perjuangan seorang perempuan yang semula bercita-cita menjadi guru, namun harus mengubur mimpi itu karena tak mendapat restu dari sang ayah.

“Putra-putri ibu saya ada 12. Karena hidup sederhana tanpa pembantu, semua harus ditangani oleh ibu saya sendiri,” ungkap Titiek dalam sebuah wawancara, menggambarkan betapa kerasnya kehidupan masa kecil yang ia jalani.

Memulai karier pada usia 15 tahun sebagai penyanyi di salah satu siaran televisi pada 1952, Titiek Puspa menunjukkan bakat luar biasa. Dua tahun kemudian, ia menorehkan prestasi dalam ajang Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah. Kemenangan itu menjadi batu loncatan bagi langkahnya menuju Jakarta—kota yang kelak menjadi saksi perjalanan karier panjangnya hingga akhir hayat.

Dikenal lewat karya-karya romantis nan menyentuh, kehidupan pribadi Titiek Puspa justru jauh dari cerita indah yang kerap ia lantunkan. Ia menikah tiga kali—dua di antaranya karena paksaan orang tua—dan meski sempat merasakan cinta sejati, semuanya berujung pada perceraian. Namun, perempuan kelahiran 1 November 1937 ini tidak menyimpan kecewa.

“Keindahan itu saya lihat dari sekitar saya. Tuhan memberi sengsara, tapi juga memberi nikmat dan keindahan,” ucapnya dengan bijak dalam sebuah wawancara terdahulu.

Dalam sebuah podcast pada tahun 2022, Titiek Puspa meninggalkan pesan mendalam untuk bangsa Indonesia. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh ujaran negatif dan fitnah.

“Satu kesadaran, satu ketulusan, dan satu kedamaian. Kalau hati kita damai, Indonesia juga akan lebih damai. Jangan terbawa pembicaraan orang yang mengadu domba,” tuturnya.

Titiek Puspa telah pergi, namun warisan semangat, karya, dan kebijaksanaannya akan terus hidup, mengalun bersama melodi kenangan dalam hati jutaan rakyat Indonesia.