Redaksi : Rabu, 12 Maret 2025 14:58

MAROS, BUKAMATANEWS - Setelah 13 tahun tanpa normalisasi sungai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros akhirnya bergerak cepat untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda wilayahnya. Upaya ini ditandai dengan pelaksanaan rapat koordinasi yang digelar bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan anggota DPRD Provinsi Sulsel, Andi Patarai Amir, di ruang rapat Bupati Maros, Rabu (12 Maret 2025)

Rapat tersebut membahas solusi jangka pendek hingga panjang dalam mengatasi banjir yang disebabkan oleh pendangkalan sungai dan erosi lahan.

Kondisi Sungai Mendesak Ditangani

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, menegaskan bahwa kondisi sungai di Maros saat ini sudah sangat memprihatinkan. Pendangkalan akibat sedimentasi yang tinggi membuat daya tampung air sungai menurun drastis.

"Dengan curah hujan sedang saja, air sungai sudah meluap dan menyebabkan banjir. Sungai-sungai kita mengalami sedimentasi berat dan harus segera dinormalisasi," jelas Suryadarma.

Normalisasi Sungai Jadi Prioritas

Sebagai solusi jangka pendek, BBWS akan mendukung Pemkab Maros dengan meminjamkan alat berat untuk mempercepat proses normalisasi sungai. Beberapa titik sungai yang masuk daftar pengerukan antara lain:

Sungai Maros (± 60 km)

Sungai Pammelakang Jene (Lau)

Sungai Diccekang (Moncongloe)

Sungai Batangase (Mandai)

Saluran pembuangan Sungai Buttatoa (Turikale)

Normalisasi ini ditargetkan dapat mengurangi risiko banjir dalam waktu dekat, terutama menjelang musim hujan berikutnya.

Rencana Jangka Panjang: Bendungan Bontosunggu

Selain itu, pembangunan Bendungan Bontosunggu di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu juga masuk dalam rencana jangka panjang. Bendungan ini digadang-gadang akan menjadi solusi permanen untuk mengatur aliran air dan mengurangi potensi banjir.

Namun, realisasi proyek ini masih terkendala oleh persoalan pembebasan lahan. Beberapa warga menolak karena khawatir lahannya akan tergenang.

Pemkab Siapkan Dukungan dan Lokasi Pembuangan Sedimen

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan khusus untuk menampung sedimentasi hasil pengerukan sungai.

“Terakhir kali sungai-sungai di Maros dinormalisasi adalah 13 tahun lalu. Ini saatnya kita bertindak cepat dan terencana,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkab siap melakukan pendekatan persuasif kepada warga terkait pembangunan bendungan, demi kebaikan bersama.