
Perintah Trump! AS Akan Tutup USAID
Trump menunjuk Musk untuk memimpin panel pemangkasan biaya federal. Percakapan tersebut, yang melibatkan mantan calon presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy serta Senator Joni Ernst dan Mike Lee, dimulai saat Musk menyebutkan bahwa mereka tengah berupaya menutup USAID.
BUKAMATANEWS - Elon Musk, taipan teknologi yang memimpin upaya Presiden Amerika Donald Trump untuk merampingkan pemerintah federal, mengungkapkan pada Senin (3/2/2025) pagi bahwa pihaknya sedang berupaya menutup Badan Pembangunan Internasional Amerika atau USAID.
Musk, yang juga menjabat sebagai CEO Tesla dan SpaceX, membahas isu Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dalam percakapan di platform X miliknya pada Senin.
Trump menunjuk Musk untuk memimpin panel pemangkasan biaya federal. Percakapan tersebut, yang melibatkan mantan calon presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy serta Senator Joni Ernst dan Mike Lee, dimulai saat Musk menyebutkan bahwa mereka tengah berupaya menutup USAID.
"Tidak dapat diperbaiki lagi," kata Musk, seraya menambahkan bahwa Presiden Trump setuju bahwa badan tersebut harus ditutup.
Reuters melaporkan pada Minggu (2/2/2025) bahwa pemerintahan Trump memecat dua pejabat keamanan tinggi di USAID setelah mereka menghalangi perwakilan Departemen Efisiensi Pemerintah yang berada di bawah Musk untuk mengakses bagian-bagian terbatas di gedung tersebut, menurut tiga sumber.
USAID adalah donatur terbesar di dunia. Pada tahun fiskal 2023, Washington mencairkan bantuan sebesar 72 miliar dollar AS (Rp 1,17 kuadriliun) ke seluruh dunia, mencakup berbagai bidang seperti kesehatan perempuan di zona konflik, akses air bersih, perawatan HIV/AIDS, keamanan energi, dan pekerjaan antikorupsi. Pada 2024, Amerika Serikat menyediakan 42 persen dari seluruh bantuan kemanusiaan yang dipantau oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Situs web USAID terlihat masih offline pada Sabtu, dan beberapa pengguna juga mengalami kesulitan mengaksesnya pada Minggu. USAID memiliki lebih dari 10.000 staf.
Trump memerintahkan pembekuan sebagian besar bantuan luar negeri Amerika sebagai bagian dari kebijakan "America First"-nya, yang mengejutkan dunia.
News Feed
Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik, Danny Pomanto Resmikan Makassar Government Centre
11 Februari 2025 14:57
Raih Gelar Doktor, Andi Zulkifly Soroti Pentingnya Pengelolaan Investasi di Makassar
11 Februari 2025 14:49
Bupati Maros Pantau Langsung Dampak Banjir, 8 Kecamatan Terendam
11 Februari 2025 14:42
Debit Air Capai 2,5 M , Bendungan Leko Pancing Maros Masuki Status Awas
11 Februari 2025 12:38
Berita Populer
11 Februari 2025 11:38
11 Februari 2025 12:38
11 Februari 2025 07:03
11 Februari 2025 08:25
11 Februari 2025 11:26