Kantor Disdik Makassar Dilalap Api, Sumber Diduga dari Ruang Keuangan

MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Kebakaran hebat melanda Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar di Jalan Anggrek, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, pada dini hari tadi. Insiden ini menghanguskan hampir seluruh bangunan kantor, termasuk beberapa ruang utama.

Menurut keterangan saksi mata, Muhayan, seorang petugas keamanan di kawasan tersebut, api pertama kali terlihat membesar dari bagian belakang gedung. Ia juga mendengar beberapa ledakan sebelum api semakin berkobar.

"Saya awalnya sedang berjaga di belakang. Tiba-tiba terdengar ledakan diikuti orang berteriak bahwa terjadi kebakaran. Ketika saya lari ke lokasi, api sudah besar sekali, lalu saya segera memanggil warga untuk membantu," ungkap Muhayan.

Kepala Disdik Makassar nonaktif, Muhyiddin Mustakim, yang hadir di lokasi kejadian, menyatakan bahwa kebakaran diduga bermula dari ruang keuangan di bagian belakang gedung. Informasi pertama diterima pihaknya sekitar pukul 02.39 WITA.

"Menurut keterangan sekuriti, asap pertama kali terlihat dari belakang atap gedung. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, dengan aula dan ruang pengawas di lantai atas, serta ruang keuangan di bagian belakang yang diduga menjadi sumber api," jelas Muhyiddin.

Kerugian akibat kebakaran ini masih dalam proses pendataan. Muhyiddin menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan dokumen atau barang berharga apa saja yang ikut terbakar.

“Kami belum tahu pasti, apakah dokumen sarana atau dokumen lainnya ikut terbakar. Kalau ruang keuangan habis, kemungkinan besar dokumen-dokumen penting di sana juga musnah," katanya dengan raut wajah cemas.

Ia berharap ada dokumen penting yang berhasil diselamatkan karena banyak pekerjaan administratif bergantung pada arsip yang disimpan di gedung tersebut.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Sementara itu, warga sekitar dan tim pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api setelah beberapa jam. Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan di Makassar, terutama mengingat pentingnya dokumen yang tersimpan di kantor tersebut.