Redaksi : Jumat, 27 Desember 2024 18:26
INT

GAZA, BUKAMATANEWS – Sebuah serangan rudal yang dilancarkan oleh pasukan Israel telah merenggut nyawa lima jurnalis Palestina yang tewas terbakar di dalam mobil mereka. Otoritas Kesehatan Gaza pada Kamis (26/12) mengonfirmasi bahwa kelima jurnalis itu tewas saat berada dalam sebuah van yang terparkir di luar Rumah Sakit Al Awda, di kamp pengungsian Al Nuseirat, Gaza tengah.

Kelima jurnalis yang menjadi korban adalah staf dari saluran televisi Al Quds Today, yang tengah berada di dalam kendaraan siaran mereka ketika serangan terjadi. Sebuah video yang beredar menunjukkan van putih dengan tulisan "Pers" berwarna merah di pintu belakang, dilalap kobaran api yang membakar habis kendaraan tersebut.

Militer Israel memberikan pernyataan resmi yang membela serangan ini, dengan mengklaim bahwa kelima jurnalis tersebut merupakan anggota Jihad Islam yang menyamar sebagai wartawan. "Informasi intelijen dari berbagai sumber mengonfirmasi bahwa individu-individu ini adalah anggota Jihad Islam yang menyamar sebagai wartawan," ujar pernyataan militer Israel, seperti dikutip Reuters.

Namun, tuduhan ini langsung dibantah oleh Persatuan Jurnalis Palestina yang menilai serangan ini sebagai tindakan "kejahatan perang." Mereka mengecam keras pembunuhan terhadap jurnalis yang bertugas untuk melaporkan fakta, bukan terlibat dalam aktivitas militan.

Al Quds Today, yang telah dikenal sebagai saluran televisi Palestina yang sering menampilkan pemimpin Jihad Islam dan mengangkat isu-isu terkait ideologi kelompok tersebut, sebelumnya juga menjadi sorotan. Pada Januari lalu, Israel mengklaim bahwa Wael Abu Fanounah, General Manager Al Quds Today, yang tewas dalam serangan Israel, adalah anggota senior Jihad Islam, meski media tersebut tidak disebutkan dalam pernyataan Israel.

Kelima jurnalis yang tewas dalam insiden terbaru ini telah diidentifikasi oleh Al Quds Today, yakni Faisal Abu Al Qumsan, Fadi Hassouna, Ibrahim Al Sheikh Ali, Ayman Al Jadi, dan Mohammed Al Lada’a. Salah satu korban, Ayman Al Jadi, diketahui tengah menunggu istrinya yang sedang melahirkan anak pertama mereka di rumah sakit saat serangan terjadi.

Persatuan Jurnalis Palestina mencatat bahwa lebih dari 190 jurnalis Palestina telah tewas sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023, sementara lebih dari 400 jurnalis lainnya terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan Israel. Serangan ini menambah daftar panjang korban di kalangan jurnalis yang berisiko tinggi meliput peristiwa di Gaza.

Serangan terhadap jurnalis ini mengundang kecaman luas dari berbagai pihak internasional, yang menilai pembunuhan jurnalis sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan kebebasan pers.

 

TAG