Redaksi
Redaksi

Selasa, 03 Desember 2024 00:06

Photograph: Bilal Al Hammoud/EPA
Photograph: Bilal Al Hammoud/EPA

Krisis Suriah Memanas: Milisi Irak Didukung Iran Bantu Damaskus Setelah Jatuhnya Aleppo

Milisi Irak, termasuk kelompok Kataib Hezbollah dan Fatemiyoun, tiba di Suriah timur untuk mendukung pasukan Assad yang kewalahan menghadapi serangan mendadak dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan pemberontak yang didukung Turki

BUKAMATANEWS - Situasi di Suriah semakin memanas setelah milisi Irak yang didukung Iran melintasi perbatasan untuk memperkuat pasukan pro-Damaskus menyusul jatuhnya Aleppo ke tangan militan Islam. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad, yang telah bergantung pada dukungan dari Iran dan Rusia untuk mempertahankan kekuasaannya.

Milisi Irak, termasuk kelompok Kataib Hezbollah dan Fatemiyoun, tiba di Suriah timur untuk mendukung pasukan Assad yang kewalahan menghadapi serangan mendadak dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan pemberontak yang didukung Turki. Perebutan Aleppo oleh oposisi memperlemah kontrol Assad atas wilayah strategis, memicu upaya baru dari sekutu-sekutunya untuk menyelamatkan posisinya.

Serangan udara oleh pasukan Suriah dan Rusia terus menghantam wilayah Idlib, pusat kekuasaan HTS, dengan laporan korban jiwa meningkat. Organisasi White Helmets melaporkan serangan ini telah menewaskan lebih dari 15 orang, termasuk dalam serangan yang menghancurkan fasilitas medis penting di wilayah tersebut.

Sementara itu, sekutu Assad bergerak cepat untuk menyesuaikan strategi. Menteri Luar Negeri Iran bertemu Assad di Damaskus, memuji keberanian presiden, sementara Perdana Menteri Irak berdiskusi dengan Raja Yordania tentang implikasi keamanan regional. Di Ankara, Turki menyerukan perdamaian antara rezim Assad dan rakyatnya untuk mengakhiri konflik yang semakin meluas.

Dengan ketegangan yang meningkat, Suriah kini menjadi medan pertempuran utama dalam konflik proxy yang melibatkan kekuatan besar seperti Iran, Rusia, dan Turki. Jatuhnya Aleppo dan respons dari pihak-pihak yang terlibat menandai babak baru dalam perang saudara yang telah berlangsung lebih dari satu dekade, dengan nasib jutaan warga sipil di ujung tanduk.

Berita Populer