Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 30 September 2024 16:11

Tim Panselnas yang dipimpin oleh Ronny Loppies, Focal Point Ambon Creative City of Music UNESCO, bersama Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional Education for Sustainable Development (ESD) Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), serta Tim Kemenparekraf Diah Nurlianingsih dan Adityo Susetyo, datang untuk menilai dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh Makassar.
Tim Panselnas yang dipimpin oleh Ronny Loppies, Focal Point Ambon Creative City of Music UNESCO, bersama Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional Education for Sustainable Development (ESD) Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), serta Tim Kemenparekraf Diah Nurlianingsih dan Adityo Susetyo, datang untuk menilai dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh Makassar.

Pemkot Makassar Optimistis Lolos Seleksi Nasional Kota Kreatif UNESCO

Dengan kekayaan budaya seperti coto yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, telah mengangkat nama Makassar di pentas dunia. Kota Makassar bertekad untuk memanfaatkan kekayaan gastronomi yang dimilikinya, sehingga dapat menjadi salah satu kota kreatif yang diakui dunia.

MAKASSAR, BUKAMATA - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pariwisata optimistis lolos seleksi nasional Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2025. Dengan potensi sejarah, budaya dan kreatifitas yang besar terkhusus gastronomi, Kota Makassar siap bersaing dengan empat kota besar lainnya, yakni Bantul, Ponorogo, Malang, dan Kota Tangerang.

Tim Panselnas yang dipimpin oleh Ronny Loppies, Focal Point Ambon Creative City of Music UNESCO, bersama Ananto Kusuma Seta, Koordinator Nasional Education for Sustainable Development (ESD) Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), serta Tim Kemenparekraf Diah Nurlianingsih dan Adityo Susetyo, datang untuk menilai dan mengeksplorasi potensi yang dimiliki oleh Makassar. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam upaya Kota Makassar meraih pengakuan internasional sebagai kota kreatif.

Selama proses visitasi, tim Panselnas melakukan penilaian mendalam, mencocokkan antara dossier yang diajukan dan pemaparan dengan fakta di lapangan. Penilaian yang cermat ini sangat krusial dalam menentukan kota mana yang memenuhi syarat untuk diusulkan menjadi bagian dari UCCN.

Dengan kekayaan budaya seperti coto yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia, telah mengangkat nama Makassar di pentas dunia. Kota Makassar bertekad untuk memanfaatkan kekayaan gastronomi yang dimilikinya, sehingga dapat menjadi salah satu kota kreatif yang diakui dunia.

"Jadi setelah visitasi ini, Panselnas melakukan verifikasi dokumen dengan fakta lapangan kemudian Kemenparekraf akan menentukan dua kabupaten kota yang akan diusulkan ke UNESCO. Saya yakin dengan kekuatan gastronominya Makassar akan masuk ke jejaring Kota Kreatif UNESCO," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem. (*)

#Pemkot Makassar #Dinas Pariwisata #Kota Kreatif UNESCO