Redaksi : Minggu, 19 Mei 2024 23:33
Kasat Lantas Polres Jeneponto, AKP Abdul Samad

JENEPONTO, BUKAMATA -- Satuan Lalu Lintas Polres Jeneponto akan terus menindak tegas pengguna knalpot racing atau bisa disebut knalpot brong, yang bisa mengganggu pengguna jalan lainnya, karena tidak sesuai dengan spesifikasi.

Kasat Lantas Polres Jeneponto, AKP Abdul Samad menyampaikan agar para pengendara motor tidak menggunakan knalpot racing brong atau biasa disebut knalpot bogar, Ia menegaskan agar dilepas karena akan ditertibkan hingga dilakukan penindakan.

Knalpot racing brong itu sangat mengganggu pengguna jalan lain, maupun jamaah masjid yang sedang melaksanakan ibadah, juga dapat memicuh komplik sosial di masyarakat. Sampaikan kepada sahabat dan tetangga agar dilepas knalpot brongnya.

"Kalau ada yang tetanggata atau adek-adek kita agar dilepas knalpotnya yang tidak sesuai spesifikasi atau biasa disebut knalpot bogar, bahasa kerennya knalpot brong, ini sangat menggangu, apabila orang sakit giginya, bisa menjadi komplik sosial dimasyarakat", ujarnya, Minggu 19 Mei 2024.

Mantan kasat Lantas Polres Barru ini mengungkapkan sejak bertugas di jeneponto sudah kurang lebih 100 knalpot racing brong yang ditindak dan lakukan sita.

Perwira tiga balok ini menguraikan bahwa sejak dilaksanakan selama 14 hari operasi ketupat di Sulawesi Selatan jeneponto terbanyak penyumbang nyawa terbesar belum lama ini.

"Karena kurang disiplin dalam berkendara seperti melambung, menyalip tanpa memperhatikan!lubang jalanan dan kendaraan lainnya, sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lalu lintas", sebutnya

Ia mencontohkan kecelakaan yang terjadi di Bontorannu menyalip kendaraan hingga jatuh dan kepala perempuan dilindas mobil 10 roda, hal tersebut diduga karena kurang disiplin dalam berkendara.

Selain itu, bagi anak sekolah SD, SMP yang menggunakan kendaraan tidak menggunakan helm masih banyak terjadi di jeneponto, bahkan ada yang berboncengan tiga .

"Anak SD, SMP yang naik motor saya panggil orang tua dan wali kelasnya , untuk tanda tangan, bahwa anak ta itu adalah masa depan ta. Jangan dikasih motor anak SD dan SMP, nah bagi SMA agar dihimbau untuk berhati-hati dalam berkendara", pungkasnya