MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, ribuan pekerja dari berbagai serikat di Makassar bersiap untuk menggelar aksi demonstrasi besar-besaran. Dipimpin oleh Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sulsel, Salim, diperkirakan antara 500 hingga 1000 orang akan turun ke jalan memperjuangkan hak-hak mereka.
Rencananya, aksi tersebut akan menjadi bagian dari Aliansi Rakyat Buruh Bersatu Rebut Kekuasaan atau RABUAN, sebuah koalisi antara serikat pekerja dan mahasiswa yang bertujuan untuk memperjuangkan berbagai isu penting termasuk perlindungan tenaga kerja, upah yang layak, dan pendidikan gratis.
Titik-titik aksi direncanakan dimulai dari pintu II Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan bergerak menuju Kantor Balaikota Makassar, dengan rencana dimulai pukul 09.00 Wita. Isu-isu yang akan disuarakan termasuk tuntutan untuk mencabut undang-undang omnibus law, menghentikan kriminalisasi gerakan buruh, serta menuntut upah yang layak.
Selain itu, serikat pekerja juga akan menyoroti isu transisi energi tanpa eksploitasi, perlindungan konvensi undang-undang ILO nomor 87, dan mengevaluasi kinerja pengawas ketenagakerjaan di Kota Makassar dan Provinsi Sulsel. Mereka juga berencana untuk menghadapi Pilkada Kota Makassar 2024 dengan serius.
Tidak hanya di depan Kantor Balaikota Makassar, aksi demonstrasi juga akan berlangsung di Gedung DPRD Sulsel dan di bawah flyover, Jalan AP Pettarani. Untuk memastikan kelancaran aksi tersebut, Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat, mengumumkan rencana rekayasa lalu lintas di beberapa titik strategis di kota tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan lokasi-lokasi yang akan menjadi titik aksi dan menghindari jalan protokol," pesannya kepada masyarakat.
Diharapkan aksi ini dapat menjadi panggilan bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mendengarkan suara pekerja dan bertindak demi kesejahteraan mereka.