BUKAMATA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan kondisi terkini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada kuartal I-2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kondisi ekonomi dunia saat ini terpengaruh oleh ketidakpastian, terutama akibat eskalasi geopolitik antara Iran dan Israel.
Ketidakpastian ini mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Saat ini, rupiah terus melemah dan dolar AS telah mencapai Rp 16.200. Sri Mulyani pun menegaskan kewaspadaan tinggi terhadap situasi ini.
"Pendapatan negara pada kuartal I-2024 turun 4,1% menjadi Rp 620,01 triliun. Meskipun terlihat positif, kita tetap waspada karena banyak perubahan geopolitik dan geoekonomi yang akan berimbas pada APBN," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN edisi April 2024.
Sri Mulyani menyoroti kewaspadaan terhadap potensi eskalasi konflik di Timur Tengah yang dapat memengaruhi rantai pasok minyak dan gas, serta meningkatkan tekanan inflasi.
Dalam menghadapi kondisi ini, Sri Mulyani menekankan perlunya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi perubahan yang mungkin terjadi di pasar global.
BERITA TERKAIT
-
Situasi Global Makin Memanas, Partai Gelora Gelar Workshop Bahas Kurikulum Geopolitik
-
Pemerintah Bakal Tambah Utang Rp 775 Triliun di Tahun 2025
-
Kinerja APBN Masih On The Track, Pendapatan Negara Sudah Terkumpul Rp1.777 Triliun
-
Kemenkeu Bantah Program Tapera untuk Keruk Uang Rakyat
-
Anjlok lagi, Rupiah dekati Rp16.300 per USD