Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Kamis, 18 April 2024 18:07

Para pelestari adat dan budaya se Sulsel yang tergabung dalam organisasi Majelis Keturunan To Manurung, menggelar halal bihalal di Wisma Kalla, Makassar, baru-baru ini.
Para pelestari adat dan budaya se Sulsel yang tergabung dalam organisasi Majelis Keturunan To Manurung, menggelar halal bihalal di Wisma Kalla, Makassar, baru-baru ini.

Tetap Solid, Majelis Keturunan To Manurung Gelar Halal Bihalal

Perkembangan organisasi Majelis Keturunan To Manurung tidak sepesat dengan organisasi budaya lainnya. Namun, enam tahun sejak berdirinya, organisasi ini tetap solid dan eksis sebagai pelestari adat budaya.

MAKASSAR, BUKAMATA - Para pelestari adat dan budaya se Sulsel yang tergabung dalam organisasi Majelis Keturunan To Manurung, menggelar halal bihalal di Wisma Kalla, Makassar, baru-baru ini.

Hadir pada acara tersebut, Ketua Penasehat Majelis Keturunan To Manurung, Mayjend TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki Petta Lolo, pendiri Majelis Keturunan To Manurung Datu Suppa ke 30, dan Datu Luwu ke 40 yang diwakili oleh Cenning Luwu Andi Sitti Khuzaimah Mackulawu.

Selain itu, hadir juga Ketua DPP Masyarakat Adat Nusantara, Andi Bau Malik Barammamase dan Ketua DPW Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Ali Mallombassi Karaeng Nyengka.

Undangan lain juga yang berkenan hadir merupakan rumpun dan komunitas adat dari berbagai daerah di Sulsel.

Ketua Umum Majelis Keturunan To Manurung, Andi Pamadengrukka Mappanyompa, selain menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para undangan, juga menjelaskan perkembangan organisasi Majelis Keturunan To Manurung yang tidak sepesat dengan organisasi budaya lainnya. Namun, enam tahun sejak berdirinya, organisasi ini tetap solid dan eksis sebagai pelestari adat budaya.

"Majelis Keturunan To Manurung merupakan organisasi budaya yang independen dan tidak dibawahi oleh organisasi manapun, namun siap berafiliasi dengan organisasi yang serupa di Tanah Air," terangnya.

Sementara, Ketua Dewan Penasehat Mayjend TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki Petta Lolo, dalam sambutannya mengingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi nilai silaturahmi dan mengenyampingkan perbedaan. Hal ini sebagaimana tema yang diusung pada halal bihalal kali ini, yakni "Dengan Momen Halal Bihalal, Kita Aktualisasikan Semangat Kebersamaan dan Mengeliminasi Perbedaan dengan Mempererat Silaturrahmi."

Acara dilanjutkan dengan mendengarkan siraman rohani Islam oleh Uztas Muhsin Ramlan. Dalam ceramah, ia mengingatkan para hadirin akan pentingnya nilai kebersamaan dalam menjaga silaturrahmi.

Uztas Muhsin menggunakan pengandaian sebuah pilar beton, dimana material terkuatnya adalah besi beton, namun tak tampak dari luar, tidak menonjolkan diri, ikhlas dan setia pada posisinya. Sementara material terpenting dalam merekatkan pasir dan semen pada besi beton adalah air, materi yang tidak keras, penuh kelembutan namun dapat merekatkan semua materi menjadi sebuah kolom beton yang solid dan kokoh.

Sebagai acara penutup, para undangan bersalam-salaman dan berfoto bersama dalam suka cita kebersamaan. (*)

#Majelis Keturunan To Manurung #Halal bihalal #Pelestari adat dan budaya se Sulsel

Berita Populer