BUKAMATA - Badan Meteorologi Jepang telah merevisi kekuatan gempa bumi yang mengguncang Taiwan pada Rabu 3 April 2024 dari magnitudo 7,5 menjadi 7,7. Gempa besar ini terjadi sekitar pukul 07.58 waktu lokal dan berpusat di selatan Hualien, pantai timur Taiwan, dengan kedalaman 15,5 kilometer, demikian dilaporkan oleh Reuters.
Guncangan gempa ini dirasakan hingga ke beberapa negara tetangga, termasuk Jepang, Filipina, dan beberapa wilayah di China. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) juga mencatat bahwa gempa ini terasa hingga ke sejumlah wilayah tersebut.
Hingga saat ini, belum ada laporan detail terkait kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa ini di Taiwan. Namun, ada kabar bahwa internet sempat lumpuh di wilayah tersebut.
Beberapa laporan media lokal sebelumnya menyebutkan bahwa banyak gedung runtuh dan sekitar 87 ribu rumah di Taiwan kehilangan daya listrik akibat guncangan gempa tersebut.
Di Jepang, gempa ini memicu peringatan tsunami dengan ketinggian mencapai 3 meter. Otoritas setempat telah mengimbau warga di wilayah pesisir, terutama di Okinawa, untuk segera melakukan evakuasi.
Tsunami kecil dengan ketinggian 0,3 meter bahkan telah mencapai Pulau Yonaguni, barat daya Jepang. Guncangan gempa juga terasa hingga ke beberapa wilayah di China, termasuk Fuzhou, Xiamen, Quanzhou, dan Ningde. Warga di Shanghai juga melaporkan merasakan guncangan akibat gempa tersebut.
Badan seismologi Filipina juga mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa kuat di Taiwan. Mereka memperkirakan bahwa wilayah pesisir Filipina yang menghadap Samudra Pasifik akan mengalami gelombang tinggi tsunami.
Direktur Pusat Seismologi Taiwan, Wu Chein Fu, menyatakan bahwa gempa ini merupakan yang terkuat dan terbesar dalam 25 tahun terakhir. Wu menambahkan bahwa gempa ini terasa di seluruh Taiwan dan pulau-pulau lepas pantai, dan merupakan yang terkuat sejak gempa tahun 1999 yang menewaskan sekitar 2.400 orang.