Hikmah : Sabtu, 16 Maret 2024 12:21

BUKAMATA – Perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza Palestina" href="https://bukamatanews.id/tag/gaza-palestina">Gaza Palestina tidak hanya meninggalkan jejak kehancuran fisik, tetapi juga membawa dampak luar biasa bagi masyarakatnya, terutama ibu dan bayi yang rentan.

Dominic Allen, perwakilan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk program tersebut, mengungkapkan bahwa situasi di Gaza semakin memprihatinkan.

"Saya secara pribadi meninggalkan Gaza minggu ini karena miris terhadap satu juta perempuan dan anak perempuan di Gaza. Terutama pada 180 perempuan yang melahirkan setiap hari," kata Allen dalam konferensi pers video dari Yerusalem.

Para dokter yang bertugas di rumah sakit di bagian utara Gaza melaporkan kondisi bayi yang baru lahir dalam keadaan kecil dan sakit-sakitan. Bahkan, ada kasus bayi lahir mati. Operasi caesar pun terpaksa dilakukan tanpa anestesi yang memadai.

"Para dokter melaporkan bahwa mereka tidak lagi melihat bayi berukuran normal," ungkap Allen.

Kondisi ini semakin diperparah dengan krisis kemanusiaan yang melanda Gaza. Lebih banyak kematian neonatal terjadi akibat malnutrisi, dehidrasi, dan komplikasi lainnya. Allen menjelaskan bahwa jumlah persalinan yang rumit ini kira-kira dua kali lipat dibandingkan sebelum perang dengan Israel dimulai.

"Pihak berwenang Israel telah menolak mengizinkan beberapa pengiriman pasokan UNFPA, seperti peralatan untuk bidan, atau telah menghapus pasokan seperti senter dan panel surya," ujar Allen. Ini memperburuk situasi yang sudah sangat genting di Gaza.

Allen juga menyaksikan secara langsung penderitaan masyarakat Gaza yang kelaparan dan kelelahan karena perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup. Di salah satu pos pemeriksaan militer, dia melihat seorang anak laki-laki yang tampaknya berusia sekitar lima tahun berjalan dengan tangan terangkat tinggi, jelas ketakutan, sementara kakak perempuannya mengikuti di belakang sambil memegang bendera putih.

Krisis kemanusiaan ini semakin mendalam dan membutuhkan respons yang cepat dan komprehensif dari masyarakat internasional. Namun, upaya bantuan terus terkendala oleh ketegangan politik dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Dalam konteks ini, upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata dan penyelesaian politik yang berkelanjutan sangat diperlukan demi mengakhiri penderitaan rakyat Gaza yang tak berdosa.