Bagaimana Pasutri Meleburkan Keharmonisan dalam Puasa Ramadan?

BUKAMATANEWS - Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, telah tiba. Sebagai bagian dari kewajiban agama, setiap muslim yang beriman dan mampu diwajibkan menjalankan ibadah puasa dari waktu subuh hingga azan magrib berkumandang.

Namun, dalam menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesucian puasa. Diantaranya adalah menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan bahkan hubungan intim bagi pasangan suami istri.

Menariknya, meskipun berhubungan intim dapat membatalkan puasa, para pakar menekankan bahwa keharmonisan rumah tangga juga memiliki peran penting dalam agama. Profesor Filsafat Jawa, Prof DR Damardjati Supadjar, dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa hasrat seksual seseorang cenderung meningkat selama bulan Ramadan.

Meski demikian, penting bagi pasangan suami istri untuk mengatur waktu dengan bijak. Berdasarkan ajaran agama, terdapat waktu-waktu tertentu yang dianggap ideal dan tidak membatalkan puasa untuk berhubungan badan. Surat Al-Baqarah Ayat 187 menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah pada malam hari hingga menjelang fajar atau sebelum imsak.

Menurut situs Halodoc, waktu yang ideal bagi pasangan suami istri untuk berhubungan badan tanpa membatalkan puasa antara lain minimal 3 jam setelah berbuka puasa, tengah malam setelah ibadah Ramadan, atau menjelang sahur sebelum waktu sahur.

Dengan memperhatikan waktu-waktu tersebut, diharapkan pasangan suami istri dapat menjaga keharmonisan rumah tangga serta tetap menjalankan ibadah puasa dengan baik selama bulan Ramadan. Keseimbangan antara kewajiban agama dan kebutuhan dalam rumah tangga menjadi kunci untuk menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan dan keberlimpahan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai panduan menjalankan ibadah puasa dan menjaga keharmonisan rumah tangga selama bulan Ramadan, dapat mengunjungi laman web resmi agama atau berkonsultasi dengan tenaga medis yang berkompeten.