BUKAMATANEWS - Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, panggung perbedaan pendapat masih terus mengemuka di tengah masyarakat. Untuk menjaga keharmonisan, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), M Budi Djatmiko, menyerukan agar seluruh civitas akademika menjadi lokomotif perdamaian dan teladan bagi masyarakat.
Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (16/2), Budi menekankan peran penting rektor, dekan, ketua program studi, dan seluruh civitas akademika sebagai pemimpin yang dihormati, dapat menjadi contoh teladan positif untuk masyarakat Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi perbedaan pendapat yang masih terasa, terutama yang mencuat di dunia maya terkait Pemilu 2024.
Salah satu sorotan terbesar adalah dampak selisih pendapat yang terlihat dalam lalu lintas media sosial, di mana sebagian besar masyarakat masih merasa bahwa Pemilu 2024 penuh dengan kecurangan. Menghadapi kondisi ini, Budi memberikan saran kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu, terutama dari kalangan akademisi, untuk menyalurkan tuntutannya melalui jalur hukum yang telah disediakan.
"Jika ada dugaan kecurangan, sampaikan ke jalur hukum yang telah disiapkan. Akademisi harus berada di garis terdepan dalam menjalankan etika dan edukasi yang benar, sehingga kita dapat menghindari konflik pasca Pemilu," tegas Budi.
Seruan ini diharapkan dapat mengarahkan masyarakat ke penyelesaian yang legal dan terhormat, menjadikan dunia akademis sebagai pemimpin moral yang mampu meredakan ketegangan dan menjaga keutuhan bangsa. Dengan langkah-langkah bijaksana ini, diharapkan Indonesia dapat melangkah menuju masa depan yang lebih harmonis dan stabil pasca Pemilu.
BERITA TERKAIT
-
Ormas OI DKI Jakarta: Ilham Azikin Layak Dipertimbangkan Jabat Wamenpora
-
Program MBG Telah Dinikmati 3.000 Siswa di Luwu Timur
-
MUNAS APTISI VII Jadi Tonggak Strategis Sinergi Pemerintah dan PTS Hadapi Era Disrupsi
-
Langkah Politik Prabowo: Usul Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong ke DPR
-
Mantan Menko Kwik Kian Gie Tutup Usia