Hikmah : Kamis, 31 Agustus 2023 10:47

BUKAMATA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia, terutama di ibu kota provinsi, akan mengalami fenomena "hari tanpa bayangan".

Fenomena ini disebabkan oleh kulminasi atau transit Matahari yang terjadi ketika Matahari berada pada posisi tertinggi di langit. Selama kulminasi utama, Matahari tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit, menyebabkan bayangan benda tegak menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

BMKG menjelaskan bahwa fenomena kulminasi terjadi karena bidang rotasi bumi tidak berimpit secara tepat dengan bidang revolusi bumi, yang menyebabkan posisi Matahari terlihat berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat lintang utara hingga 23,5 derajat lintang selatan. Hal ini dikenal sebagai gerak semu harian Matahari.

Fenomena kulminasi utama terjadi dua kali setahun di wilayah Indonesia, terutama di sekitar ekuator.

Di Jakarta, misalnya, fenomena ini terjadi pada 5 Maret 2023 pukul 12.04 WIB dan 9 Oktober 2023 pukul 11.40 WIB. BMKG juga memberikan informasi mengenai tanggal dan lokasi kulminasi utama di berbagai kota di Indonesia sepanjang tahun 2023. Misalnya, kulminasi utama terjadi mulai dari 21 Februari 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur, hingga 21 Oktober 2023 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

Fenomena ini menarik karena terkait dengan posisi Matahari dan perbedaan lintang bumi, yang menciptakan momen khusus di mana bayangan benda tegak menghilang.


Berikut, jadwal hari tanpa bayangan 2023 di Indonesia:

1. Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36 WIB

2. Medan: 14 September 2023, pukul 12.21 WIB

3. Padang, 25 September 2023, pukul 12.10 WIB

4. Pekan Baru: 22 September 2023, pukul 12.07 WIB

5. Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00 WIB

Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56 WIB

7. Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55 WIB

8. Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50 WIB

9. Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46 WIB

10. Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46 WIB

11. Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42 WIB

12. Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40 WIB

13. Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36 WIB

14. Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25 WIB

15. Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24 WIB

16. Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15 WIB

17. Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35 WIB

18. Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14 WIB

19. Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11 WITA

20. Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03 WITA

21. Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05 WITA

22. Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04 WITA

23. Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01 WITA

24. Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30 WITA

25. Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54 WITA

26. Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50 WITA

27. Palu: 25 September 2023, pukul 11.52 WITA

28. Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39 WITA

29. Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40 WITA

30. Manado: 19 September 2023, pukul 11.34 WITA

31. Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23 WIT

32. Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16 WIT

33. Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55 WIT

34. Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27 WIT