BUKAMATA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin tercatat mencapai 25,9 juta orang atau 9,36%. Angka kemiskinan itu menurun dibandingkan dengan kondisi September 2022 dan Maret 2022.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengungkapkan bahwa angka kemiskinan Indonesia pada Maret 2023 yang mencapai 25,9 juta ini lebih rendah dari tingkat kemiskinan per September 2022 yang sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang. Sementara pada Maret 2022, jumlah angka kemiskinan mencapai 9,54% atau 26,16 juta orang.
"Beberapa catatan sosial ekonomi yang mempengaruhi kondisi kemiskinan pada bulan Maret 2023," ungkap Atqo pada rilis BPS, dikutip Selasa (18/7/2023).
Salah satunya adalah kondisi perekonomian nasional yang terus membaik. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih konsisten tumbuh pada kisaran 5%. Pada pada kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year-on-year).
Kondisi ini lah yang pada akhirnya mendorong perbaikan sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022-Maret 2023.
Pertama, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen atau turun jika dibandingkan TPT Agustus 2022 yang sebesar 5,86%.
Kedua, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 110,85, meningkat dibandingkan September 2022 yang sebesar 106,82. Kemudian, ketiga adalah laju inflasi menunjukkan penurunan. Inflasi pada periode September 2022-Maret 2023 sebesar 1,32, lebih rendah jika dibandingkan inflasi pada periode Maret 2022-September 2022 sebesar 3,60.
Keempat, konsumsi rumah tangga Triwulan I-2023 dibandingkan Triwulan III-2022 meningkat sebesar 2,21 persen.
Kelima, bantuan sosial tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin. Pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan I-2023 mencapai 89,3%, sementara pemanfaatan bansos Sembako tahap 1 telah mencapai 86,5%.
TAG
BERITA TERKAIT
-
Termasuk Sulsel, 21 Provinsi di Indonesia Alami Penurunan IPH
-
Ekonomi Luwu Timur Tumbuh 5,92 Persen
-
Angka Kemiskinan Sulsel Turun Jadi 7,60 Persen, Terendah dalam Enam Tahun Terakhir
-
Wali Kota Munafri Tegaskan Pentingnya Validasi Data sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Pemerintah
-
Luwu Utara Peringkat II Tertinggi Peningkatan IPS di Sulsel