BUKAMATA - Sudah hampir setengah tahun berlalu sejak pilot Susi Air Philip Mark Martens ditahan sebagai sandera politik oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sejak awal, kelompok yang menamai diri mereka Organisasi Papua Merdeka ini meminta 1 syarat untuk pembebasan Philip , yaitu kemerdekaan bagi Papua.
Namun, nampaknya hal tersebut adalah permintaan yang mustahil dipenuhi oleh Pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia terus berusaha membuka jalur komunikasi untuk negosiasi dengan organisasi yang di pimpin oleh Egianus Kogoya tersebut.
Beragam strategi dijalankan namun nihil.
Terbaru Polda Papua berusaha menegosiasi KKB dengan menyiapkan uang sebesar Rp5 miliar .
"Kalau memang dia membutuhkan uang yang penting tidak lebih dari Rp 5 miliar itu pemerintah siapkan saja, yang penting pilot ada di kami, uang dikasih tidak apa-apa," beber Kapolda Papua Irjen Mathius D.
Namun demikian Mathius menengaskan KKB tidak pernah meminta uang sebagai bagian dari tuntutan . Uang tebusan tersebut adalah inisiatif sebagai bentuk antisipasi jika KKB Meminta.
""Saya sudah sampaikan bahwa Egi dan kelompoknya memang tidak pernah menyampaikan untuk minta uang itu," jelas Mathius.
Sementara itu, sejauh ini Egianus hanya meminta tiga syarat negosiasi diantaranya Merdeka, senjata dan amunisi.
BERITA TERKAIT
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
KKB Aske Mabel Tembak Dua Tukang Senso di Yalimo, Satgas Damai Cartenz-2025 Pukul Mundur KKB dan Berhasil Evakuasi Jenazah Korban
-
Satgas Operasi Damai Cartenz Temukan Jenazah Diduga Anggota KKB Pimpinan Undius Kogoya
-
Panglima TNI Jelaskan Alasan Kembali Sebut OPM ke KKB Papua
-
Beredar Video Pilot Susi Air Setahun Disandera KKB Papua, Minta Obat dan Buku