Wiwi
Wiwi

Senin, 27 Februari 2023 08:05

Pasca Pandemi, Anak Muda Lebih Berisiko Terserang Serangan Jantung

Pasca Pandemi, Anak Muda Lebih Berisiko Terserang Serangan Jantung

Menurut studi yang dilakukan rumah sakit Cedars Sinai di Los Angeles, Amerika Serikat, ada peningkatan risiko hingga 30 persen kematian akibat serangan jantung pada orang berusia antara 25 dan 44 tahun sejak awal pandemi COVID.

BUKAMATA - Masalah kesehatan jantung kini tak hanya menjangkit orang tua, namun juga anak muda. Ahli memperingatkan orang berusia 20-an hingga 30-an tahun memperlihatkan peningkatan risiko serangan dan penyakit jantung.

Menurut studi yang dilakukan rumah sakit Cedars Sinai di Los Angeles, Amerika Serikat, ada peningkatan risiko hingga 30 persen kematian akibat serangan jantung pada orang berusia antara 25 dan 44 tahun sejak awal pandemi COVID.

Studi lain yang diterbitkan Johns Hopkins pada tahun 2018, menunjukkan jika dari 28.000 pasien rawat inap karena serangan jantung dalam periode 20 tahun menunjukkan tingkat serangan jantung pada wanita berusia 35 hingga 54 tahun meningkat.

Dokter jantung di Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio Dr Jim Liu, mengungkapkan hal ini bisa disebabkan oleh perubahan tren gaya hidup yang terjadi di kalangan anak muda. Dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir, Dr Jim juga bercerita bahwa dirinya melihat lebih banyak anak muda yang menjalani perawatan penyakit jantung dibandingkan orang usia lanjut (lansia).

"Penyakit jantung adalah istilah umum yang mencakup masalah kesehatan jantung termasuk serangan jantung, detak jantung tidak teratur, atau kerusakan lain pada bagian organ yang berbeda," ucap Dr Jim dikutip dari Insider, Senin (24/2/2023).

"Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok biasanya merupakan akar penyebab dari banyak jenis penyakit jantung, tetapi perubahan gaya hidup dan tren nasional bisa berada di balik peningkatan penyakit jantung di kalangan anak muda," sambungnya.

Selain itu, meningkatnya asupan alkohol pada anak muda, penggunaan vape, hingga gaya hidup lebih banyak duduk juga bisa menjadi penyebabnya. Karena berbagai faktor risiko tersebut, Dr Jim pun mendorong masyarakat, khususnya anak muda untuk lebih sadar dengan gaya hidup yang dilakukan.

"Karena pandemi, orang mungkin sedikit kurang aktif, mungkin makan lebih buruk. Jadi itu bisa menyebabkan tekanan darah yang memburuk, peningkatan berat badan, dan masalah kesehatan jangka panjang, khususnya kardiovaskular," jelasnya.

"Jika mereka sudah memiliki kondisi tertentu, misalnya tekanan darah, diabetes, atau kolesterol (tinggi), pastikan itu dikontrol dengan mendapatkan perawatan kesehatan rutin. Pastikan Anda tetap berpegang pada gaya hidup sehat juga penting," pungkasnya.

#Serangan jantung #anak muda

Berita Populer