Redaksi : Jumat, 03 Februari 2023 22:09

BUKAMATA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta setiap pihak untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam membuat angka prevalensi stunting di tahun 2023 turun. Ia menargetkan setidaknya angka stunting turun menjadi 17 persen.

"Kalau sudah stunting, harus segera dikirim ke rumah sakit. Akan ada tata laksananya, sesuai tahapannya, harus dijalani dan diukur dengan antropometri. Jangan biarkan anak sampai terkena stunting. Begitu berat badan tidak naik itu sudah harus diintervensi," kata Menkes Budi GunadiSadikin dalam Sosialisasi Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, target tersebut diharapkan dapat mempermudah tugas Kemenkes untuk menekan angka stunting turun ke angka 14 persen pada 2024.  

"Tahun ini diharapkan kita bisa mengejar penurunan ke angka 17 persen, agar momentum dari sekarang 21,6 persen ke 14 persen nantinya bisa kita kejar," terang Budi dalam agenda 'Sosialisasi Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting 2023', Jumat (3/2/2023). 

Budi menuturkan, untuk menurunkan angka stunting ini, pihaknya fokus pada dua hal, yaitu pada gizi ibu hamil dan bayi usia 6-24 bulan.

Ia menjelaskan agar ibu hamil tidak kekurangan gizi yang menyebabkan anemia, maka pemerintah menyediakan tablet tambah darah dan edukasi agar ibu hamil mengkonsumsi makan sehat yang cukup.

Kemudian, pada bayi usia 6-24 bulan ini, lanjut Budi, fokus pemerintah akan makanan tambahan bayi. Mulai dari memperhatikan protein hewani seperti memberi telur, ikan dan daging. Pasalnya, bayi yang kurang protein hewani ini akan menjadi stunting.