Kontingen Sulsel Raih Dua Medali Emas di Porseni NU Tingkat Nasional

MAKASSAR, BUKAMATA - Porseni NU tingkat nasional yang diselenggarakan di Solo, menjadi panggung yang mewah untuk kontingan NU Sulsel. NU Sulsel berhasil meraih dua medali emas dan satu perunggu.

Satu medali emas didapatkan oleh Ma'rifah (Mahasiswa STAI DDI Pangkep) cabang lomba seni Musabaqoh Tilawatil Qur’an kategori mahasiswa putri. Kemudian satu emas lagi didapatkan Mahasiswi UNM, Khaerunnisa Ramdani Amin, cabang olahraga badminton, kategori mahasiswa tunggal putri.

Sedangkan satu perak didapatkan oleh mahasiswa UNM, Aqsha Faturahman dan Khaerunnisa Ramdani Amin untuk kategori ganda campuran tingkat mahasiswa.

Keberhasilan tim PWNU Sulsel dalam bidang olahraga badminton tidak lepas dari tangan dingin kepala tim official, Marlina.

Marlina mengucapkan terimakasih kepada PWNU Sulsel atas amanah yang diberikan seehingga bisa menyumbang medali untuk PWNU Sulsel.

"Terimakasih juga untuk Pak Rektor UNM, Prof Husain Syam yang telah memberikan motivasi kepada para atlet badminton kami," ujar Marlina.

Menurut Manager Kontingen PWNU Sulsel, KH Afifuddin Harisah, merupakan suatu kebanggaan atas apa yang telah diraih oleh para atlit.

"Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang sangat mendukung suksesnya atlet NU Sulsel di kejuaraan nasional sehingga kami bisa berprestasi. Terimakasih Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel, Kapolda Sulsel Pak Irjen Pol Nana Sudjana, Walikota Makassar Danny Pomanto, Rektor UIM, Rektor UIN, Rektor UNM, ketua STAI DDI Pangkep, PT Semen Tonasa, dan Seluruh Pimpinan Pondok Pesantren yang telah menyukseskan kegiatan ini. Kemenangan ini adalah kemenangan warga Nahdiyin di seluruh Sulawesi Selatan," ucapnya.

Humas tim PWNU Sulsel, Ali Fauzi Mahmuda, mengatakan, kegiatan ditutup hari ini, Minggu, 22 Januari 2023, dengan jalan santai bersama ratusan ribu santri dan pelajar Nahdlatul Ulama se Jawa Tengah, bersama Presiden Joko Widodo dan keluarga.

"Kegiatan porseni NU dan Jalan Sehat NU adalah rangkaian peringatan Harlah satu abad Nahdlatul Ulama," tutup Ali Fauzi Mahmuda, yang merupakan Dosen Teknik Sipil di Universitas Sulawesi Barat. (*)