BUKAMATA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada bulan Desember 2022 USD23,83 miliar atau turun sebesar 1,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya November 2022.
Sementara secara kumulatif Januari hingga Desember 2022 mencapai USD 291,98 miliar atau meningkat 26,07 persen dibandingkan tahun 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penurun tersebut dikarenakan oleh ekspor non migas mencapai USD 22,35 miliar atau turun 2,73 persen dibandingkan November 2022.
"Jadi 4 bulan berturut-turut ini menurun baik dari sisi nilai ataupun volume. Ekspor kita meningkat secara ," ujar Margo dalam acara konferensi pers di Gedung BPS, Senin (16//2023).
Menurut Margo, beberapa komoditas non migas disebabkan karena penurunan ekspor bahan bakar mineral sebesar 9,44 persen, lemak dan minyak hewan (nabati) 9,47 persen, barang dari besi dan baja turun 50,47 persen dan logam mulia dan perhiasan 11,61 persen.
Kendati begitu ekspor migas masih mengalami peningkatan sebesar USD 1,49 miliar atau 32,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang didorong oleh peningkatan minyak mentah 73,24 persen dengan volume yang juga naik sebesar 95,70 persen.
Kemudian hasil minyak 31,73 persen dengan volume 45,54 persen serta gas alami peningkatan 28,18 persen dan volume 24,12 persen.