GOWA, BUKAMATA - Curah hujan tinggi mengakibatkan tanah longsor di Bangkeng Tabbing, lingkungan Bontotene, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa pada Sabtu (24/12/2022) dini hari.
Dalam peristiwa itu, BPBD Gowa mencatat tiga korban meninggal dunia dan 35 keluarga yang terdampak bencana alam tanah longsor.
Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa menyebut, dua korban meninggal dunia telah dievakuasi. Sementara seorang masih proses evakuasi karena terjepit reruntuhan.
"Tinggal satu orang sementara dievakuasi karena kondisinya terjepit reruntahan rumah," katanya, Sabtu (24/12/2022) siang.
Berdasarkan laporan Pusdalops Penaggulangan Bencana BPBD Gowa, kata dia, longsor terjadi akibat intensitas curah hujan yang sangat tinggi menguyur wilayah tersebut.
"Intensitas curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan longsor dan debit air anak sungai Jeneberang naik," katanya.
Akibat kejadian ini satu unit rumah tertimbun longsor dan dua unit terbawa arus sungai.
Selain itu, Ikhsan juga menyebut bahwa korban lainnya terdampak longsor ini telah dievakuasi ke tempat pengungsian. Saat ini, terdapat kebutuhan mendesak pengungsi berupa penerangan, makanan siap saji dan tenda.
Disebutkan pula bahwa saat ini petugas sudah berada di lokasi yang terdiri TRC-PB BPBD Gowa, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pemadam dan Penyelamatan, PMI Tinggimoncong, Pemerintah Daerah setempat.
BERITA TERKAIT
-
Pemprov Sulsel Suplai Logistik untuk Korban Banjir Aceh Tamiang, Diserahkan Melalui Posko Wahdah Islamiyah
-
Gubernur Sulsel Lepas 100 Nakes dan Beri Tambahan Bantuan Rp1 Miliar untuk Penanganan Bencana di Aceh Tamiang
-
Biaya Perbaikan Kerusakan Akibat Bencana Sumatera Diperkirakan Capai Rp51,82 Triliun
-
Hamka B Kady Pastikan Penanganan Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Jadi Prioritas Nasional
-
Korban Banjir Sumatera Terus Bertambah, 774 Meninggal dan 551 Hilang