BUKAMATA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan utamanya pelayanan primer belum memiliki dokter gigi. Berdasarkan catatan kementerian Kesehatan sebanyak 31,6 persen puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter gigi.
Saat ini masih ada 3285 atau 31.6% puskesmas tanpa dokter gigi, sebagian besar puskesmas ini ada di daerah Indonesia timur, artinya kita masih sangat kekurangan,'' kata Menkes saat hadir menjadi keynote Speech pada Peringatan Puncak Dies Natalis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) di Makara Art Center beberapa waktu lalu.
Salah satu penyebab ketidaktersediaannya dokter gigi di puskesmas adalah jumlah dokter gigi yang ada di Indonesia masih sangat minim. Menkes menyebut, Saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia hanya berkisar 40 ribu orang. Jumlah ini, lanjut Menkes masih kurang untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan gigi bagi 270 juta penduduk Indonesia.
''Dengan perbandingan 1:3000 dokter gigi, yang mana setiap 1 dokter gigi menangani 3000 pasien, maka setidaknya kita butuh sekitar 90 ribu dokter gigi untuk dapat melayani 270 juta penduduk Indonesia,'' ungkap Menkes.
Ditengah pencapaian target pemenuhan tersebut, Indonesia dihadapkan para produksi dokter gigi yang sangat minim. Menkes menuturkan, dalam satu tahun, dari 32 fakultas kedokteran gigi di Indonesia hanya mampu memproduksi 2.500 dokter gigi. Untuk memenuhi rasio ideal, setidaknya butuh waktu sekitar 20 tahun tahun.
''Apa kita harus menunggu hingga 100 tahun, sampai dokter giginya cukup,'' tanya Menkes.
BERITA TERKAIT
-
Pemerintah Terbitkan Perpres Tentang Covid-19, Berikut Tujuannya!
-
Kemkes Temukan 3 Surat Palsu Soal Program SATUSEHAT
-
Kemkes Minta Masyarakat Waspada Terhadap Ancaman Penyakit Filariasis Berikut!
-
Kemkes Dorong 10.000 Puskesmas Kampanyekan Gerakan Bumil Sehat demi Cegah Stunting
-
Dari 12 Indikator Keluarga Sehat, Berhenti Merokok Diakui Paling Sulit Diintervensi