Dewi Yuliani : Selasa, 01 November 2022 17:13
Bakti Sosial Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin bersama Keluarga Binaan dalam rangka Pengembangan Kewirausahaan, di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, kemarin, Senin, 31 Oktober 2022.

MAKASSAR, BUKAMATA - Sekitar 40 ex napiter yang menjadi warga binaan Polda di Sulawesi Selatan (Sulsel) diberi bantuan modal usaha dan pendidikan. Bantuan modal ini diharapkan bisa memotivasi eks napiter agar lebih baik ke depannya. Mereka diharap bisa berubah dan menjalankan usaha dengan mandiri.

"Kita beri pengembangan kewirausahaan. Jadi mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat yang ada dan berinovasi," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana, pada Kegiatan Bakti Sosial Kapolda Sulsel dan Pangdam XIV Hasanuddin bersama Keluarga Binaan dalam rangka Pengembangan Kewirausahaan, di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, kemarin, Senin, 31 Oktober 2022.

Selain itu, ada pemberian bantuan tali asih dan bantuan pendidikan untuk anak sekolah dari tujuh orang mantan napiter dan 29 orang keluarga napiter. Kapolda Sulsel berharap, para mantan napiter ini lebih cinta kepada NKRI. Mereka bisa insyaf dan mengajak napiter lainnya untuk berubah.

"Intinya kita harapkan segera mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Apabila ada kesulitan akan kita bantu beradaptasi. Kita juga berharap mereka menjauhi paham-paham radikalisme dan bisa menyesatkan," tegasnya.

Sebelumnya, Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam S, mengatakan, agama manapun didunia ini mengajarkan dan menunjukkan umatnya untuk menjadi umat yang bermanfaat bagi sesamanya. Indonesia ini adalah negara yang heterogen, penuh dengan keragaman dan perbedaan, akan tetapi founding father kita mampu menjadikan perbedaan itu sebagai rahmat dan kekuatan atau potensi positif dalam membangun sikap toleransi dan saling menghormati demi kemajuan bangsa dan negara.

Pada kesempatan yang sama, Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni berharap agar kolaborasi dan sinergi antara TNI Polri dengan Kemenag, MUI dan seluruh komponen masyarakat lainnya, bisa melahirkan proses penyadaran dan pemasyarakatan bagi warga binaan ex napiter, dan bisa menciptakan kondisi lebih kondusif lagi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kepada warga binaan, Khaeroni juga berharap agar bisa membantu pemerintah melakukan proses deradikalisasi kepada mereka yang masih terpapar paham radikalisme dan intoleransi, agar bisa kembali sadar dan kembali ke pangkuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

"angan lagi terpengaruh dengan pemahaman dan faham yang melenceng dari substansi ajaran agama," pesan Khaeroni. (*)