BUKAMATA - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) , Prof Budi Jatmiko menyatakan kesiapan para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia untuk menyuarakan keadilan.
Mereka akan hadir dalam aksi demonstrasi yang bakal digelar selama 3 hari sejak 27 hingga 29 September. Titik aksi bakal dipusatkan di dua lokasi yaitu istana kepresidenan dan kantor Kemendikbud.
Prof Budi menyatakan sudah lebih dari 1.000 Pimpinan PTS menyatakan kesiapan untuk hadir. Sementara itu angkat tersebut kata dia terus bertambah.
"Mungkin akan bertambah (peserta aksi), di Bali 3000 lebih pimpinan PTS hadir tgl 1-3 Juli 2022 lalu. untuk membicarakan kebuntuan dialog dengan pemerintah, " Terang prof Budi.
Prof Budi melanjutkan, terkait tuntutan massa aksi nanti mereka masih konsisten meminta 5 poin tuntutan, diantaranya :
1. Hentikan RUU sisdiknas yg sangat liberal.
2. Bubarkan LAM PT berorientasi bisnis
3. Bubarkan komite Uji Kompetensi , yang tidak sesuai undang-undang dan kembalikan ke perguruan tinggi masing-masing.
4. Menyelesaikan audit kinerja pengabungan PTS yang bertahun tahun tidak selesai, dan perijinan prodi yg lambat membutuhkan waktu ertahun tahun.
5. Naikan KIP Untuk PTS kecil
BERITA TERKAIT
-
MUNAS APTISI VII Jadi Tonggak Strategis Sinergi Pemerintah dan PTS Hadapi Era Disrupsi
-
APTISI Gandeng PT Pos dan Altissia: Wujudkan Sinergi Kampus dan Dunia Usaha
-
Budi Djatmiko Ajak Civitas Akademika Jadi Penengah Paska Pemilu 2024
-
Datangi Dirjen Dikti untuk Bahas Permen 53 2023, APTISI Sampaikan 5 Permintaan
-
Prof Basri Modding Dicopot, UMI Bentuk Tim Pencari Fakta