Dewi Yuliani : Rabu, 03 Agustus 2022 21:17
Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menggelar demonstration plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi tiga pupuk baru Petrokimia Gresik, di Kabupaten Luwu, Rabu, 3 Agustus 2022.

LUWU, BUKAMATA - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menggelar demonstration plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi tiga pupuk baru Petrokimia Gresik, di Kabupaten Luwu, Rabu, 3 Agustus 2022.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, menyampaikan, ketiga produk Petrokimia Gresik yang  diaplikasikan dalam demplot ini yaitu Petro ZA Plus, Phosgreen, dan pupuk organik Petroganik Premium yang baru saja diluncurkan pada akhir Juli 2022 lalu.

"Produk baru ini sudah melewati uji kualitas, baik di kebun percobaan kami maupun demplot di beberapa daerah. Kami ingin petani di Kabupaten Luwu yang merupakan sentra penghasil padi bisa merasakan kualitas produk kami melalui peningkatan produktivitas hasil panen," ujar Digna.

Kabupaten Luwu tercatat dalam lima besar produksi padi di Sulsel setelah Bone, Wajo, Pinrang dan Sidrap. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pada tahun 2021 produksi padi di Kabupaten Luwu mencapai 286.010 ton.

"Melalui demplot ini kami melibatkan 100 petani, dengan harapan produk baru Petrokimia Gresik mampu mendukung ketahanan pangan nasional dan mendongkrak kesejahteraan petani, khususnya di Sulawesi Selatan," ujar Digna.

Ia menambahkan, demplot Petro ZA Plus, Phosgreen dan Petroganik Premium telah dilaksanakan di ratusan titik yang tersebar di beberapa provinsi Indonesia, dan diharapkan dapat segera beredar di pasaran pada bulan Agustus-September tahun ini.

Pupuk ini menjadi alternatif bagi petani yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan pupuk organik yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian No 10 Tahun 2022.

Pupuk Petro ZA Plus berbentuk kristal dan berwarna hijau, memiliki kandungan Nitrogen (N) 21 persen, Sulfur (S) 24 persen, Zinc (Zn) 1000 ppm. Pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, banyaknya daun dan menjadikan warnanya nampak lebih hijau. Selain itu juga meningkatkan mutu hasil panen, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.

Sedangkan sebagai pengganti SP-36, Petrokimia Gresik menghadirkan Phosgreen. Pupuk ini memiliki kandungan Fosfat dan Kalsium masing-masing minimal 20 persen, serta Magnesium minimal 3 persen yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.

Berikutnya, pupuk Petroganik Premium akan menjadi solusi kebutuhan pupuk organik petani. Pupuk ini memiliki kandungan C-organik tinggi, yakni minimal 15 persen, C/N ratio maksimal 25, dan pH antara 4 hingga 9. Kandungan C-organik yang tinggi menjadikan pupuk berbentuk granul ini mampu memperbaiki struktur dan tata udara tanah dengan lebih optimal sehingga penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih baik. Pupuk ini cocok untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman.

"Ketiga pupuk ini menjadi solusi pemenuhan kebutuhan nutrisi lengkap, yang didalamnya tidak hanya nutrisi makro, tetapi juga unsur mikro yang juga sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk hasil panen yang melimpah," tutup Digna.

Sementara, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, mengatakan, keberadaan produk pupuk yang baru seperti ZA Plus dan Phosgreen diharapkan dapat meningkatkan tambahan penghasilan petani dari 6 ton hingga 7 ton per hektare menjadi 8 ton atau 9 ton per hektare.

"Pemerintah tak pernah berhenti memikirkan kesejahteraan petani. Terutama bagi pelaku usaha bidang pupuk. Pemerintah tak pernah berhenti berpikir meningkatkan produktifitas pertanian," kata Basmin.

Sebagai pemupukan perdana, Basmin melihat perkembangan bidang pertanian. "Kalau demplot ini bertambah hasilnya, kita lakukan perubahan sistem pertanian," paparnya. (*)