MAKASSAR, BUKAMATA - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) merilis data mengenai perkembangan index harga konsumen di 5 kota indikator di Sulawesi Selatan, Kamis (2/6/2022).
Dari lima kota indikator IHK, Pare-pare mengalami inflasi tertinggi yaitu 1,28 persen sedang kan Makassar terendah dengan inflasi yang berhasil ditekan si angka 0,13 persen. Kota lain, Bulumba, Watampone, dan Palopo masing-masing mengalami inflasi 0,19 %, 0,79% dan 0,41 %.
Inflasi yang cukup tinggi di pare-pare membuat kota kelahiran BJ Habibie ini menjadi kota dengan tingkat inflasi tertinggi kedua secara nasional dan tertinggi nomer 1 di Sulampua.
Kepala BPS Sulsel, Suntono dalam keterangan resminya menyatakan bahwa inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indekspada sebagian besar kelompok pengeluaran.
"Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Hanya satu yang deflasi," katanya.
Kelompok pengeluaran dengan presentase penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok kelompok transportasi sebesar 1,99 persen disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,52 persen dan kelompok rekreasi, olahraga,dan budaya sebesar 0,46 persen.
Sementara itu satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan,minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,23 persen.
BERITA TERKAIT
-
Pemkot Makassar Perkuat Strategi, Fokus Jaga Stabilitas Harga dan Kendalikan Inflasi
-
Kendalikan Inflasi, Pemkab Takalar Gelar Gerakan Pangan Murah Dua Kali Seminggu
-
Pemkab Luwu Timur dan Bombana Gagas Kerjasama di Bidang Perekonomian dan Pengendalian Inflasi
-
Bupati Takalar Komitmen Jaga Stabilitas Harga, Kunci Atasi Inflasi Sulsel di Bulan Ramadan
-
Data BPS, Jumlah Penduduk Miskin di Sulsel Turun 0,29 Persen