MAKASSAR, BUKAMATA - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman merasa prihatin mendapat laporan seorang bayi berusia sekitar 2 bulan yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di Jeneponto.
"Kita sangat prihatin dengan kabar kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap bayi di Jeneponto. Kita sangat sedih atas kejadian ini," ujarnya, Minggu (20/3/2022).
Ia pun berharap, peran Pemerintah Daerah dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
"Semua elemen masyarakat perlu terlibat bersama, bagaimana saling mengingatkan pentingnya pembinaan moral. Bagaimana menjaga dan memberi perlindungan bagi anak-anak kita," kata Andi Sudirman.
Andi Sudirman pun telah menginstruksikan terhadap Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3A-DALDUK KB) Sulsel untuk memberikan pendampingan terhadap bayi perempuan tersebut.
Termasuk, penanganan medis Korban di RS milik Pemprov Sulsel, yakni di RSUD Labuang Baji sebagai RS Rujukan korban kekerasan yang didampingi UPT PPA pada DP3A-DALDUK KB Sulsel.
"Dinas P3A Dalduk KB fokus untuk fasilitasi penanganan dan pendampingan korban," kata Kepala DP3A Dalduk KB Sulsel, Fitriah Zainuddin.
Ditambahkan, Direktur RSUD Labuang Baji, Haris Nawawi menyampaikan, korban bayi pelecehan seksual di Kabupaten Jeneponto sedang dirawat di RS Labuang Baji.
"Saat ini korban di rawat inap di RS Labuang Baji. Ini menjadi fokus kita atas instruksi bapak Gubernur dalam memberikan penanganan terhadap korban," terang Haris Nawawi.
BERITA TERKAIT
-
11 Hektar Laut di Sulsel Disiapkan Jadi Apartemen Ikan
-
Dua Guru Lutra Akhirnya Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo, Gubernur Sulsel: Alhamdulillah
-
Gubernur Sulsel Perintahkan BKD Fasilitasi Dua ASN Asal Lutra
-
Hadiri Tudang Sipulung, Gubernur - Wagub Kompak Naik Vespa dan Tanam Tabebuya di Sepanjang CPI
-
Kementan Kucurkan Bantuan Rp281 Miliar untuk Sulsel