MAKASSAR, BUKAMATA - Gubernur Maluku, Murad Ismail, melakukan kunjungan ke PT Bogatama Marinussa (Bomar) Makassar, di Kawasan Industri Makassar, Senin, 24 Januari 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka menjajaki potensi kerjasama di pengolahan udang.
Dalam kunjungannya tersebut, Murad Ismail didampingi Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Maluku, Hadi Basalamah, melihat langsung proses pengolahan udang di pabrik Bomar Makassar. Iapun mengaku terkesima dengan kemajuan dan kehebatan Bomar Makassar di bidang usaha yang digelutinya.
"Majunya sebuah perusahaan karena selain leadership yang profesional dan terkelola dengan baik, juga dukungan tim kerja yang solid. Termasuk produktifitas hasil yang terukur, serta memiliki jaringan bisnis yang luas. Sudah barang tentu perusahaan ini bisa melayani konsumen dengan sepenuh hati," kata Murad.
Sementara, CEO Bomar Makassar, Tigor Chendarma, menjelaskan, Bomar Makassar berdiri sejak tahun 1980, dan kini menjadi salah satu pemain utama di bisnis pengolahan dan sekaligus eksportir udang dari Kawasan Indonesia Timur. Perusahaan ini terjun dalam bisnis budidaya dan pembenihan udang (hatchery), khususnya udang windu dan udang vannamei.
Proses usaha yang berjalan panjang dan berliku ini dilakukan sampai pada tahun 2001, sebelum akhirnya PT Bomar memilih fokus di industri pengolahan udang dan melakukan ekspor ke beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, serta sejumlah negara besar di kawasan Eropa. Bomar kini telah menguasai 40 persen pasar siap saji di Jepang, dengan kapasitas produksi hatchery udang sebesar delapan miliar ekor benur per tahun.
"Kami mempekerjakan lebih dari seribu karyawan, belum termasuk pegawai di sejumlah perusahaan cabang," ungkap Tigor.
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu, CEO Tigor Chendarma mengaku bangga untuk kunjungan kerja mantan Dankor Brimob Mabes Polri tersebut. Ia berjanji akan mendukung Pemerintah Provinsi Maluku, utamanya dalam pengembangan industri pengolahan udang, mengingat potensi perikanan di Maluku yang sangat luas dan besar.
"Hadirnya industri perikanan di Maluku tentu memberikan dampak ekonomi yang sangat besar dan sudah pasti akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Iapun mengaku tertarik dengan Maluku. Karena itu, ke depan pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Maluku, terutama dalam hal pembenihan dan penyediaan benur udang, peningkatan SDM khususnya pembudidaya udang dan transfer teknologinya, dalam mendukung pengembangan perikanan budidaya udang dan pengolahannya. (*)
BERITA TERKAIT
-
Pemprov Sulsel - PT Bomar Kembangkan Benur Udang untuk Warga Pesisir
-
Gempa Guncang Maluku dan Garut, Magnitudo di Atas 4
-
Cerita Anggiat Sinaga Pertama ke Ambon, Kenang Masa Lalu Bareng Murad Ismail
-
Menteri Kelautan dan Perikanan Dorong Potensi Ekspor Ikan dari Maluku
-
250 Produk dari 66 UMKM Dipamerkan di Maluku Baileo Exhibition