Ulfa : Jumat, 17 Desember 2021 19:15
Ilustrasi.

BUKAMATA - Ketika pandemi Covid-19 tiba di Indonesia pada awal tahun 2019, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan sektor yang paling apes. Pasalnya, sebagian besar mengalami kerugian bahkan hingga gulung tikar.

Seperti yang dialami Aulia Maruddani. Bekerja setiap hari sebagai penjual minuman kekinian, dia harus menutup tokonya pada pertengahan tahun 2020. Kondisi tersebut terjadi setelah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dimana, tempat usaha dilarang buka.

"Waktu kita terpaksa tutup toko, karena ada larangan dari pemerintah selama beberapa bulan itu. Mau dan tidak mau terpaksa kita ikuti. Imbasnya ya seperti itu, tidak ada pemasukan, gaji karyawan walupun hanya tiga orang, juga disetop," kata Aulia, owner dari Kedai Kincil, Kamis (16/12/2021).

Aulia mengaku bingung waktu itu. Sebab dia berupaya membuka layanan take away, tapi juga tidak bisa. Apalagi saat itu, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu mengurung diri di rumah masing-masing. "Itu dia, terpaksa kami tutup total di bulan Juli 2020, sampai sekarang juga tutup, karena habis di modalnya," bebernya.

Karena kondisi tersebut, Aulia yang masih tercatat sebagai seorang mahasiswa itu berputar otak untuk mencari pemasukan tambahan untuk membiayai perkuliahannya. Dia berusaha bangkit hingga banting stir menjadi seorang freelance Master of Ceremony (MC).

Dari profesi barunya itu, Aulia mengaku sedikit demi sedikit bisa memenuhi kebutuhannya. "Untuk sekarang freelance dulu, sambil cari-cari modal untuk buka lagi usaha yang kemarin tutup, kuncinya harus kerja keras dibarengi dengan ibadah," bebernya. 

Tentunya, kondisi ini sangat memprihatinkan. Para pelaku UMKM harus kehilangan tempat mencari nafkah. Padahal, meskipun pendapatannya tidak seberapa dalam sehari, namun cukup untuk memenuhi kehidupan sehar-hari.

Meski begitu, ada juga sejumlah pelaku UMKM yang berhasil bangkit, keluar dari keterpurukan. Tentu itu tidak mudah. Mereka memanfaatkan platform-platform media sosial untuk berjualan.