BUKAMATA - Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani umumkan kenaikan tarif cukai rokok atau hasil tembakau atau CHT tahun 2022 dengan kenaikan rata-rata 12 persen.
Namun, untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) kenaikannya hanya 4,5 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci kenaikan tarif cukai Sigaret Putih Mesin (SPM) I sebesar 13,9 persen dengan dibanderol Rp40.100 sedanggkan SPM golongan IIA sebesar 12,4 persen yang dibanderol Rp22.700, SPM golongan IIB sebesar 14,4 persen atau senilai Rp22.700
Sementara itu, Sigaret Kretek Mesin (SKM) golongan I sebesar 13,9 persen dengan harga Rp38.100, lalu SKM golongan IIA sebesar 12,1 persen senilai Rp22.800, dan SKM golongan IIB sebesar 14,3persen yang dibanderol seharga Rp22.800.
"Sedangkan, Sigaret Kretek Tangan 1A 3,5 persen, SKT IB 4,5 persen, SKT II 2,5 persen, SKT III 4,5 persen," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (13/12/2021) dilansir Inews.id
Sri Mulyani juga menyebut bahwa kenaikan tarif cukai rokok telah memperhitungkan aspek tenaga kerja baik petani maupun pekerja.
Jadi, kenaikan ini tidak akan merugikan petani maupun buruh. "Industri terutama menggunakan tenaga kerja. Jadi petani bisa untung," ucap Sri Mulyani.
BERITA TERKAIT
-
Bea Cukai Buka Suara Soal Tren Konsumsi Rokok Berkurang
-
Hingga Juni 2025, Bea Cukai Sita 182 Juta Batang Rokok Ilegal
-
Bawa 309 Ton Rokok Ilegal, Bea Cukai Batam Amankan Truk Berplat Dinas TNI AL
-
Pemerintah Permudah Pengiriman Barang Milik Jemaah Haji dari Tanah Suci ke Indonesia, Berikut Ketentuannya!
-
Masyarakat RI Banyak yang Beralih ke Rokok Murah, Begini Respon Bea Cukai