LUWU UTARA, BUKAMATA - Kerusakan Jembatan Miring (Jemmi) di Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo akibat terjangan banjir pekan lalu mengakibatkan jalur trans Sulawesi terputus dan dialihkan ke jalur alternatif.
Ironisnya, jalur alternatif yang hanya diperkirakan berjarak 20 kilometer tersebut ditempuh dalam waktu 10 jam.
Lamanya perjalanan disebabkan karena penyempitan jalan serta padatnya kendaraan yang melintas di jalur tersebut.
Selain itu kurangnya petugas, baik dari kepolisian maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Palopo dan Luwu yang di tugaskan di jalur ini.
Sejumlah angkutan umum termasuk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), gas elpiji, bahan bangunan dan sembilan bahan pokok (Sembako) terjebak kemacetan.
Akibatnya, dua hari terakhir terjadi kelangkaan BBM di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur.
Hasil pemantauan lapangan di Kabupaten Luwu Utara, BBM jenis pertalite di tingkat pengecer mencapai Rp25 ribu per liter.
Allink salah seorang warga Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara mengaku kenaikan harga BBM dan sejumlah Sembako akibat terputusnya trans Sulawesi.
"Sangat berpengaruh terhadap harga eceran BBM dan sejumlah Sembako di Kabupaten Luwu Utara," ucapnya.
Kesempatan tersebut Allink berharap agar instansi terkait segera mengatasi kemacetan di jalur alternatif Palopo - Kecamatan Lamasi Kabupaten Luwu dengan melakukan rekayasa lalulintas pola buka tutup. "Untuk mengatasi kemacetan sebaiknya diberlakukan buka tutup," kuncinya.
BERITA TERKAIT
-
Andi Rahim Apresiasi Dibukanya Penerbangan Makassar – Masamba Pakai Pesawat ATR72-500
-
17 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Rampi Luwu Utara Teridentifikasi, Dittipidter Kejar Pemodal
-
Bupati Luwu Utara Paparkan Potensi Daerah di Hadapan CEO Danantara dan Ketua KADIN Pusat
-
Luwu Utara Terima Bantuan Rp500 Juta untuk Penanganan Bencana Longsor di Desa Minanga, Rongkong
-
Festival Seni dan Budaya Kombong Pitu Masapi Resmi Digelar, Diharap Jadi Penguat Karakter Budaya Luwu Utara