Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Santriwati korban dugaan penabulan oleh oknum pimpinan ponpes di Pinrang, memberikan keterangan kepada penyidik. Dia mengaku dicium oleh sang oknum.
PINRANG, BUKAMATA - Santriwati yang menjadi korban dugaan pencabulan oleh oknum pimpinan pondok pesantren di Pinrang, merasa trauma. Itu diungkap Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Pinrang, Bahtiar Tombong.

Seusai mendampingi korban dalam pemeriksaan di penyidik Unit PPA Polres Pinrang, Bahtiar mengungkapkan, pengakuan korban di depan penyidik bahwa dia dilecehakan dengan cara dicium oleh oknum pimpinan ponpes.
"Tak banyak dia ungkap, karena psikis anaknya belum siap untuk memberikan keterangan. Tadi hanya melengkapi BAP," ujarnya.
Menurut Bahtiar, mereka sudah melakukan assesmen terhadap korban. Dan temuan mereka, korban perlu didampingi psikiater, juga pendampingan selama pemeriksaan.
"Dia trauma. Agak takut untuk dilihat orang banyak," ujar Bahtiar.
Itu kata Bahtiar, terlihat saat dijemput untuk ditemani ke Polres. Korban lama sekali keluar dari kamarnya. "Menurut orang tuanya, korban sangat takut dilihat orang banyak," jelas Bahtiar.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi mengatakan, laporan korban masuk ke Polres Pinrang pada 22 Oktober 2021 lalu. Perkaranya sudah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan. Dalam waktu dekat kata AKP Deki, akan dilakukan gelar perkara.
Penulis: Jun
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14