RANTEPAO, BUKAMATA - Minggu, 29 Agustus 2021. Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 Wita ketika Yuni Kalalong (33) melihat ada pria gondrong dan agak kumal, duduk di emperan tokonya Jl Emy Saelan, Kelurahan Penanian, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Sulsel.
Yuni lalu memberitahu suaminya, Paulus Toding (36). Paulus lalu keluar menemui pria gondrong tersebut.
"Bapak sedang apa?" tanya Paulus.
Baca Juga :
"Saya sedang menunggu teman saya. Saya dari Medan. Dan saya utusan Allah dari surga," jawab pria gondrong itu ngelantur.
Melihat orang tersebut berbicara tak karuan, Paulus masuk ke dalam tokonya dan menutup pintu.
Salah seorang saksi lainnya, Mama Kelvin, warga sekitar, mengaku melihat pria dengan tas ransel itu sejak pagi berkeliaran di sekitar Masjid Besar Rantepao. Dia membawa buku-buku Islam dan minyak zaitun.
Sambil berbicara ngelantur, pria itu mengacungkan badik yang sudah terhunus. Masyarakat pun dibuat resah. Mereka lalu memghubungi Polres Toraja Utara untuk mengamankan pria berjanggut itu.
Sekira pukul 20.15 Wita, dua personel Polsek Rantepao, Bripka Fery Pagalungan dan Briptu Resky Pasedan tiba di lokasi. Dia melihat orang tersebut membawa badik terhunus. Bripka Fery lalu menginformasikan ke Polres Toraja Utara.
Lalu dipimpin Pawas, AKP Samuel Tolongan, personel Polsek Rantepao dan Polres Toraja Utara tiba di lokasi. Mereka mendapati pria tersebut sudah dikelilingi masyarakat yang membawa bambu panjang. Mereka memukulkan ke pria berjanggut yang menghunuskan badik ke masyarakat itu.
Akhirnya pada pukul 21.25 Wita, pria tersebut berhasil dibekuk. Dia lalu dibawa ke RS Elim Rantepao untuk diobati lukanya di bagian kepala.
Juga turut diamankan tas ransel warna hitam. Isinya, satu buah buku Ibnu Taimiyah, satu buah buku Fikih Pergerakan Sayyid Quthb, satu buah buku Syarih Al-Aqidah Al Wasithaiyah, sebilah badik berukuran 25 cm, sebuah sarung badik, sebuah kopiah hijau dan sebuah ponsel rusak.
Orang berinisial AM (34) itu diduga mengalami gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Kini diamankan di Mapolres Toraja Utara.
Kapolres Toraja Utara, AKBP Yudha Wirajati mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi ke keluarga pelaku, membenarkan kalau pelaku pernah dirawat akibat gangguan jiwa. Polres Toraja Utara kata AKBP Yudha, juga akan menyiapkan dokter spesialis jiwa untuk memeriksa apakah yang bersangkutan memang menderita gangguan jiwa atau tidak.
Penulis: Maulana