Redaksi
Redaksi

Kamis, 08 Juli 2021 12:25

Tim SAR tampak menolong warga yang rumahnya terdampak banjir di perbatasan Bantaeng-Jeneponto.
Tim SAR tampak menolong warga yang rumahnya terdampak banjir di perbatasan Bantaeng-Jeneponto.

Sekira 12 Rumah di Tarowang Jeneponto Hanyut Terbawa Banjir

Sebanyak 1000 rumah terdampak banjir. Di Jeneponto, ada sekira 100 rumah. Sebanyak 12 rumah di antaranya hanyut terseret arus.

JENEPONTO, BUKAMATA -- Kamis, 8 Juli 2021 dini hari. Hujan deras yang mengguyur Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto sejak pukul 01.00 Wita hingga pukul 03.00 Wita, membuat daerah itu direndam banjir.

Bahkan, banjir yang berarus deras, menghanyutkan 12 rumah di Desa Tarowang. Zul, salah seorang warga mengatakan, warga sebelumnya memang sempat khawatir setelah hujan menderas selama tiga jam.

Air kata dia sudah mulai menggenang pada sekira pukul 01.00 Wita. Lalu pada pukul 03.00 Wita, air berarus deras mulai menyeret rumah panggung warga.

"Ada sekira 100 rumah yang terendam. Kemudian 12 di antaranya hanyut terbawa arus banjir. Rumah yang terseret arus tersebut adalah rumah panggung," ungkap Zul.

Dalam kejadian itu tak ada korban jiwa. Hanya ada warga yang terluka. Dia terjatuh karena kaget saat rumahnya terseret banjir.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima laporan, sebanyak 1.000 rumah terendam banjir akibat banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir bandang dipicu intensitas hujan yang cukup tinggi.

Laporan diterima BPBD Sulsel menyebutkan, hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terjadi sejak Rabu, 7 Juli 2021 sore hingga Kamis dini hari tadi. Puncaknya pada pukul 20.00 Wita malam tadi, sejumlah wilayah mulai terendam banjir.

"Iya benar, ini laporan BPBD Kabupaten Bantaeng sampai ke BNPB RI," kata Kepala BPBD Provinsi Sulsel Nimal Lahamang saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).

Laporan yang diterima BPBD Sulsel, terjadi beberapa kerusakan di Bantaeng akibat banjir, seperti jebolnya drainase di Jalan Monginsidi hingga jebolnya irigasi Cedo ke arah Lasprang, yang menyebabkan meluapnya air sampai ke arah Sungai Lasepang.

Bukan hanya itu, luapan Sungai Sasayya di belakang Perumahan Erlita juga mengakibatkan air tumpah ke permukiman warga. "Korban terdampak dan terendam banjir kurang-lebih 1.000 rumah atau kurang lebih 5.000 jiwa (terdampak)," kata Nimal berdasar pada laporan itu.

#Banjir Jeneponto

Berita Populer