Redaksi
Redaksi

Kamis, 08 Juli 2021 15:16

Filter Sebelum Berbagi, Menjadi Warga Digital yang Beretika

Filter Sebelum Berbagi, Menjadi Warga Digital yang Beretika

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.

PALU, BUKAMATA - Sebanyak 679 peserta antusias mengikuti rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 8 Juli 2021 di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Wakil Ketua Umum Siberkreasi, Anita Ashvini Wahid; pemengaruh, Andi Bau Senja Marlia Bellina; pendiri Tana Poso Digital Media, Gunawan Primasatya; dan Ketua DPD KNPI Sulawesi Tengah, Widya Ponulele. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Agung Cahyono selaku jurnalis TV senior. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Anita Ashvini Wahid yang membawakan tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital”. Semua pengguna internet, menurut Anita, punya kebutuhan besar akan keterampilan digital, minimal kemampuan dasar. Berbeda dari informasi non digital, informasi digital sangat mudah dibagikan antar pengguna, mudah dimodifikasi dan sulit ditahan. “Inilah yang jadi tantangan hoaks sangat mudah menyebar,” terangnya.

Berikutnya, Andi Bau Senja Marlia Bellina menyampaikan materi berjudul “Truth or Hoax, Tahukah Kamu Dampak Berita Hoax?”. Senja menyampaikan, hoaks telah menjadi fenomena di level global. Ciri utama hoaks adalah membuat kecemasan, sumbernya tidak jelas, isi tidak berimbang, sering kali bermuatan fanatisme, dan meminta pengguna untuk memviralkan. “Dampak hoaks, antara lain menyita waktu, tenaga, kuota, memicu perpecahan, menurunkan reputasi pihak yang dirugikan, serta menjadikan fakta tidak lagi bisa dipercaya,” terangnya.

Sebagai pemateri ketiga, Gunawan Primasatya membawakan tema tentang “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Gunawan mengatakan, kebebasan harus
berbanding lurus dengan tanggung jawab agar tidak mencederai hak asasi orang lain. “Tanggung jawab di media sosial bisa berupa dua hal, yaitu menjadi warganet cerdas dan memahami aturan serta konsekuensi hukum. Semua hal terkait transaksi dan komunikasi di internet diatur jelas di peraturan perundang-undangan dan ada sanksi jika melanggar,” tegas Gunawan.

Adapun Widya Ponulele, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Internet Sehat”. Widya menyampaikan bahwa Gerakan Internet Sehat muncul karena aktivitas di dunia maya sangat bebas dan tanpa aturan ketat. Dia pun membagikan tips internet sehat, seperti tidak mengunggah data pribadi, mengamankan kata sandi, waspada berinteraksi dengan orang asing, tak perlu merespons surel dari pengirim tak dikenal, dan tetapkan tujuan berinternet. “Yang sering kita lupa, menjaga etika berkomunikasi. Pilihlah konten yang bijak untuk dibagikan, tidak menyerang personal, dan tidak melanggar hak cipta,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Putri Tina, bertanya tentang bagaimana meninggalkan jejak digital yang positif. Anita menanggapi pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa etika kita di dunia nyata harus selaras dengan dunia maya, salah satunya dengan menjaga sopan santun dalam berkomentar. Dalam seminar virtual tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Dyandra Promosindo #Kominfo RI