Wiwi : Rabu, 02 Juni 2021 08:41

MAKASSAR, BUKAMATA — 1 Juni merupakan tanggal yang ditetapkan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Seluruh masyarakat Indonesia memperingatinya dengan berbagai kegiatan, tanpa tarkecuali Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan, Rudy Pieter Goni.

Untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, Anggota DPRD Sulsel tersebut, menggelar diskusi tentang Pancasila, yang berlangsung di Warung Upnormal Makassar, Selasa (1/6/2021), kemarin.

Dalam diskusi tersebut, Rudy mengatakan, kemajuan teknologi akan menjadi tantangan bagi ideologi Pancasila ke depannya.

“Sebab bukan lagi persoalan komunisme. Sekarang banyak hal yang mempengaruhi ideologi pancasi, Seperti teknologi. Karena generasi sekarang ini anak-anak lebih mengenal ideologi teknologi ketimbang ideologi Pancasila,”ucapnya.

Rudy mengakui perlu dipertimbangkan kembali Pancasila masuk dalam kurikulum. Tapi dengan konsep yang berbeda agar generasi sekarang mudah memahaminya.

“Generasi yang kebanyakan orang menyebut Milenial tak paham lagi nilai-nilai Pancasila termasuk isi dari Pancasila itu sendiri. Perlu formula baru agar masyarakat kembali ke tihtanya,”tutur RPG.

Sementara itu, Sekretaris DPD BMI Sulsel, Raisuljaiz lebih menekankan narasi yang sering dibangun oleh orang yang anti Soekarno. Di mana seolah-olah pada saat sidang BPUPK tanggal 1 Juni 1945, Soekarno hanya menawarkan konsep Trisila dan Ekasila.

"Sementara fakta sejarah menjelaskan bahwa di dalam pidatonya, Bung Karno menawarkan Pancasila dengan sila-sila yaitu Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan," tuturnya.

Rais sapaan akrabnya mengakui jika saat ini ideologi Pancasila mulai tergerus. Hal tersebut berdasarkan survei dilakukan LSI pada tahun 2018 yang menyebutkan sekitar 13,2 persen masyarakat Indonesia menginginkan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara diganti menjadi NKRI bersyariat.

"ini menjadi tantangan tersendiri buat kita semua,”tegas Rais.