BUKAMATA - Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu di Jenewa pada 16 Juni mendatang.
"Para pemimpin akan membahas berbagai masalah mendesak, karena kami berusaha memulihkan prediktabilitas dan stabilitas hubungan AS-Rusia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, Selasa (25/05/2021).
Sementara itu, Kremlin mengeluarkan pernyataan bahwa kedua pemimpin akan membahas hubungan bilateral, masalah terkait stabilitas nuklir, dan masalah lain termasuk kerja sama dalam perang melawan COVID-19 dan konflik regional.
Sebelumnya, Biden pernah mengatakan bahwa dia ingin Putin berhenti mencoba mempengaruhi pemilihan AS, menghentikan serangan dunia maya pada jaringan AS yang berasal dari Rusia, berhenti mengancam kedaulatan Ukraina dan membebaskan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara.
Namun di lain sisi, Putin memandang tekanan AS atas Navalny dan dukungannya terhadap aktivis pro-demokrasi di Rusia dan Belarusia sama saja dengan mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Rusia juga tidak senang dengan sanksi AS, termasuk yang diumumkan pada 15 April yang mencakup pembatasan pasar utang Rusia untuk menghukum Moskow karena ikut campur dalam pemilu AS 2020, peretasan dunia maya, penindasan terhadap Ukraina, dan dugaan tindakan jahat lainnya yang dibantah oleh Rusia.
Topik lain yang kemungkinan akan dibahas kedua pemimpin tersebut adalah kemarahan Barat terhadap Belarusia, yang memaksa pesawat Ryanair mendarat pada hari Minggu di Minsk, di mana pihak berwenang menangkap seorang jurnalis pembangkang yang ada di dalam pesawat tersebut.