Redaksi
Redaksi

Selasa, 20 April 2021 11:11

Ilustrasi
Ilustrasi

Bawa Banyak Amunisi ke Intan Jaya, Anggota Polres Biak Ditahan

Seorang anggota Polres Biak, terbang ke Intan Jaya membawa banyak amunisi ilegal.

BIAK, BUKAMATA - Anggota Polres Biak ditahan Provos Polres Nabire. Dia nekat terbang dengan membawa banyak amunisi. Padahal sudah dilarang oleh Provos AU. Itu setelah melihat yang bersangkutan membawa banyak amunisi tanpa dilengkapi dokumen.

Oknum polisi itu bernama Bripka Haile. Dia hendak ke Intan Jaya.

"Memang betul itu anggota dari (Polres) Biak, dia mau penugasan pindah ke Intan Jaya. Dia memang tertangkap membawa barang-barang (amunisi senpi) itu oleh Provos AU (Angkatan Udara)," kata Wakapolda Papua Brigjen Eko Rudi Sudarto.

Awalnya kata Brigjen Eko, Bripka Haile diminta tetap di pos AU, Bandara Douw Aturure, Nabire. Namun bukannya patuh, oknum polisi itu malah tetap melakukan perjalanan dengan menaiki pesawat.

"Melanggarnya lagi, dia disuruh standbymalah tetap terbang. Akhirnya pesawat disuruh turun, turun lagi ke Nabire," tambah Brigjen Eko.

Bripka Haile lanjut Brigjen Eko, membawa amunisi senpi tanpa dilengkapi dokumen perizinan. "Kami lakukan tindakan disiplin karena tidak patuh pada norma. Normanya kan kalau bawa senjata, amunisi harus ada aturan ketentuan yang dia harus ikuti. Dia ditahan di Provos Nabire," ujarnya.

Sementara itu, amunisi tersebut bukan berasal dari Polres Biak. "Kalau dia orang logistik yang diperintah satuannya untuk membawa senjata dan amunisi, ya boleh saja dia bawa. Tapi ini dia bukan orang logistik. Ini dia bawa amunisinya sendiri yang tidak tahu dapat dari mana. Pertanyaan akhirnya banyak, pertanyaan itu yang akan diselesaikan Propam Polda," ungkap Eko.

"Dalam perspektif praduga tak bersalah, dia melanggar aturan legal formal karena anggota hanya boleh bawa (amunisi senpi) kalau ada surat kepemilikan senjata, peluru juga ada pembatasan, tidak boleh bawa di atas 12 peluru kalo penerbangan pesawat," imbuh Eko.

Ditanyai soal kemungkinan amunisi senpi ilegal itu diperuntukkan kelompok kriminal bersenjata (KBB), Eko menuturkan kemungkinan itu ada. Namun tak tertutup kemungkinan juga oknum polisi tersebut membawa banyak amunisi senpi untuk mempersenjatai diri karena menyadari dirinya akan bertugas di daerah rawan.

"Possibility (amunisi senpi untuk KKB, red) selalu ada, tetapi yang kami pahami sementara masuk di rasionya dia, karena itu daerah (Intan Jaya) selalu berkecamuk, dia persiapkan senjata itu untuk dirinya sendiri yang pelurunya banyak," pungkas Brigjen Eko.

#KKB Intan Jaya

Berita Populer