BUKAMATA - Presiden AS Donald Trump dikabarakan memberikan pengampunan dan peringan hukuman kepada lebih dari 100 pelau kejahatan di jam-jam terakhir masa jabatannya.
Trump, yang masa jabatannya berakhir pada Rabu siang (waktu setempat), menghabiskan akhir pekan terakhirnya di Gedung Putih untuk meninjau permintaan grasi dari beragam individu. Permohonan itu termasuk dari rapper Lil Wayne dan mantan Ketua Majelis Negara Bagian Sheldon Silver, seperti dikatakan seorang sumber kepada New York Times.
Beberapa orang yang menghadapi tuduhan kriminal karena menyerbu Capitol pada 6 Januari juga meminta Trump untuk memaafkan mereka, dengan alasan dia harus mendukung mereka karena dia menghasut serangan tersebut. Untuk saat ini, belum diketahui apakah Trump sedang mempertimbangkan permohonan mereka.
Waktu untuk pengumuman pengampunan Trump juga masih tidak diketahui, tetapi beberapa laporan mengatakan itu akan disampaikan pada Selasa, sehari sebelum pelantikan Joe Biden.
Namun, masalah paling kontroversial yang dihadapi adalah apakah dia akan mengampuni dirinya sendiri dan keluarganya.
Sumber mengatakan kepada Washington Post bahwa Trump masih "sangat sibuk" dengan pertanyaan apakah akan memaafkan dirinya sendiri dan tiga anaknya di tengah kekhawatiran bahwa Departemen Kehakiman dapat menuntut mereka begitu dia kehilangan kekebalan kepresidenannya.
Saat ini, baik Trump maupun anak-anaknya sedang dalam penyelidikan federal. Anggota parlemen dan ahli hukum telah menyatakan bahwa mereka meminta agar keluarga Trump menghadapi dakwaan atas berbagai tuduhan kesalahan, termasuk menghasut serangan 6 Januari di Capitol, yang menyebabkan seorang petugas polisi dan empat orang lainnya tewas.
Selain itu, Jaksa Wilayah Manhattan, Cy Vance juga sedang menyelidiki Trump dan perusahaannya atas potensi kejahatan penipuan negara yang tidak dapat dimaafkan.
Tahun lalu, Trump mengampuni dan menawarkan grasi atas kejahatan yang dilakukan oleh Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasionalnya; George Papadopoulos, mantan penasihat kampanyenya; Paul Manafort, mantan manajer kampanye; Roger Stone, orang kepercayaan politik lamanya, dan Charles Kushner, ayah mertuanya.
Flynn, Stone, Manafort dan Papadopoulos didakwa sebagai bagian dari penyelidikan khusus Robert Mueller tentang hubungan kampanye Trump tahun 2016 dengan Rusia.
TAG
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor
-
Donald Trump Sebut Indonesia akan Beli Komoditas Energi AS Rp 243,9 Triliun