BUKAMATA - Presiden AS Donald Trump dan Wakilnya, Mike Pence telah berbicara untuk pertama kalinya sejak kerusuhan di Capitol AS pekan lalu.
Menurut seorang pejabat senior, keduanya bertemu pada Senin malam waktu setempat di Oval Office dan melakukan "percakapan yang baik".
Menurut pejabat itu, selama percakapan mereka, Trump dan Pence berjanji untuk terus bekerja sama selama sisa masa jabatan mereka.
Mereka juga merefleksikan pencapaian mereka selama empat tahun terakhir, serta menegaskan kembali bahwa mereka yang melanggar hukum dan menyerbu Capitol minggu lalu tidak mewakili gerakan American First.
Ini adalah pertama kalinya mereka berbicara sejak Rabu lalu, ketika pendukung Trump menyerbu gedung Capitol, sementara Pence memimpin senat untuk mengesahkan hasil pemilu.
Trump telah menekan Pence untuk mengambill langkah agar membalikkan kekalahan Joe Biden, namun Pence menekankan bahwa ia tidak memiliki kuasa atas itu.
Hal itu membuat pendukung Trump marah pada Pence. Di lain sisi, sekutu Pence juga mengecam tindakan Trump dan menyebutnya aupaya jahat oleh Presiden untuk mencoba mengkambinghitamkan Wakil Presiden dengan menekannya mengambil langkah yang mustahil untuk memblokir pengesahan hasil pemilu dengan menggunakan kekuasaan yang tidak dia miliki.
Namun dengan pertemuan keduanya, itu bisa menjadi pertanda bahwa Wakil Presiden AS tidak akan berusaha untuk mencopot Trump dari jabatannya melalui Amandemen ke-25.
TAG
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor
-
Donald Trump Sebut Indonesia akan Beli Komoditas Energi AS Rp 243,9 Triliun