Redaksi
Redaksi

Senin, 11 Januari 2021 13:51

Sri bersama suaminya, memperlihatkan foto ibunya, serta anaknya.
Sri bersama suaminya, memperlihatkan foto ibunya, serta anaknya.

Panggilan Terputus Penumpang SJ182 Asal Pinrang Sebelum Nahas di Kepulauan Seribu

Tiga penumpang asal Pinrang, menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu.

PINRANG, BUKAMATA - Mata Sri Wahyuni (18) berkaca-kaca. Wanita asal Kampung Mattagie, Desa Wattang Pulu, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengenang kontak terakhir dengan sang ibu, Rusni (44). Itu sesaat sebelum menaiki pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari Jakarta ke Pontianak.

Sebelum berangkat, sang ibu sempat menelepon Sri, menanyakan kabar cucunya.

"Dia bertanya dan mencari cucunya, tapi saat itu panggilan terputus, entah karena kuota yang habis atau jaringannya yang jelek," ungkap Sri dengan saat ditemui di kediamannya, Senin, 11 Januari 2021.

Sri berusaha menghubungi kembali ibunya setelah panggilan telepon sang ibu mati. Namun ponsel ibunya tidak pernah lagi aktif hingga kini. Sri hanya terus mendoakan ibunya, agar ada keajaiban hingga ibunya ditemukan.

"Saya masih sangat berharap," tuturnya.

Sri membeberkan, ibunya pergi meninggalkan rumahnya di Pinrang menuju Pontianak pada Kamis, 7 Januari 2021 lalu, bersama adik tirinya yang masih berusia 2 tahun, Adiba Dania.

Awalnya, ayah tiri Sri, Supianto (37) yang merupakan pengusaha kayu di Pontianak, datang ke Pinrang untuk menjemput istri dan balitanya itu pada 28 Desember 2020.

Lalu, mereka berangkat 7 Januari 2021 dari rumah ke Bandara Makassar. Lalu terbanh ke Jakarta. Di Jakarta, bermalam 2 malam untuk menunggu hasil swab-nya. Setelah hasil swab keluar, pasangan suami istri beserta balitanya itu pun siap terbang ke Pontianak dengan Sriwijaya Air SJ182.

Saat di Jakarta dan hendak berangkat menuju Pontianak itu lah sang ibu terakhir kali meneleponnya dan seketika telepon itu terputus. Ketiganya ada di dalam perut burung besi itu, ketika terhempas di laut Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Kabar ini dibenarkan Kapolsek Suppa, AKP Chandra Hasan.

"Iya, memang benar, ada warga Kecamatan Suppa yang merupakan ayah, ibu dan anak," ungkap Chandra.

Penulis : Kifli
#Tragedi Sriwijaya Air #Pesawat Jatuh

Berita Populer